Bank Banten Tetap Berencana Jual Saham Baru meski Bursa Masih Anjlok

Image title
16 Maret 2020, 12:00
Warga memotret layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/3/2020). BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan ('trading halt') pada sistem perdagangan di bursa efek pada Kamis (12/3) puku
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Warga memotret layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/3/2020). BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan ('trading halt') pada sistem perdagangan di bursa efek pada Kamis (12/3) pukul 15.33 WIB karena dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,01 persen.

Rencananya, Bank Banten akan menerbitkan 400 miliar saham baru seri C dengan nilai nominal Rp 3 per saham. Saat ini, porsi kepemilikan Bank Banten digenggam PT Banten Global Development sebesar 51% dan publik sebesar 49%. Rinciannya, publik memegang 16,78% saham seri A dan 32,22% saham seri B. Sementara, Banten Global menggenggam saham seri B sebanyak 51%.

Pasca right issue, porsi kepemilikan saham Bank Banten tidak berubah, yakni Banten Global sekitar 51% dan publik sekitar 49%, namun ada perubahan terhadap komposisi jenis saham. Rinciannya, Banten Global akan memegang saham seri B dan C, masing-masing sebesar 7,05% dan 43,96%.

Sementara, investor publik akan memegang saham Seri A sebesar 2,23%, saham Seri B sebesar 4,45% dan saham Seri C sebesar 42,23%.

Melalui aksi right issue ini, Bank Banten berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 1,2 triliun, yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis, khususnya penyaluran kredit.

(Baca: IHSG dalam Tren Turun, Potensi Besar Borong Saham dengan Harga Murah)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...