Asosiasi Cemas Kasus Jiwasraya Ganggu Industri Asuransi Jiwa
Industri asuransi jiwa mencatat pendapatan premi tumbuh 5,8% menjadi Rp 117,38 triliun. Pendapatan industri asuransi jiwa secara total bahkan mampu tumbuh 18,7% menjadi Rp 243,2 triliun, terutama berkat kenaikan hasil investasi lebih dari 300%.
Budi menjelaskan terdapat sejumlah alasan mengapa masalah Jiwasraya tak mempengaruhi kinerja asuransi tahun lalu. Pertama, masyarakat semakin dewasa dan masih merasa perlu asuransi jiwa.
(Baca: Jiwasraya Jual Aset, Termasuk Mal Citos, untuk Lunasi Dana Nasabah)
Kedua, layanan asuransi jiwa sebenarnya semakin baik. Ketiga, kegiatan inklusi keuangan saat ini mendukung pertumbuhan asuransi jiwa.
Ketua Bidang Keuangan, Pajak dan Investasi AAJI Edy Tuhirman menjelaskan, proyeksi bulanan industri asuransi jiwa di tahun ini masih baik. "Meski pasar masih bergejolak," ucap Edy dalam konferensi pers yang sama.
Ia pun berpendapat, kasus Jiwasraya belum berpengaruh pada industri asuransi jiwa. Demikian pula dengan dampak virus corona. "Tapi kita tetap harus antisipasi," ungkap dia.