Sri Mulyani Beberkan Empat Penyebab Defisit BPJS Keuangan

Agatha Olivia Victoria
21 Agustus 2019, 19:57
menteri keuangan sri mulyani, defisit BPJS keuangan
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut defisit BPJS Kesehatan antara lain disebabkan banyak peserta mandiri yang baru mendaftar saat sakit.

Adapun permasalahan terakhir, menurut dia,  beban pembiayaan BPJS Kesehatan pada penyakit katastropik  yang sangat besar. Tercatat, beban pembiayaan mencapai lebih dari 20% dari total biaya manfaat.

"Jadi ini nanti ada penjelasan Menteri Kesehatan bagaimana menjaga gaya hidup dan lain-lain," ucap Sri Mulyani.

(Baca: Kenaikan Tunjangan Direksi di Tengah Sakit Kronis BPJS Kesehatan)

Maka dari itu, lanjut dia, perlu dilakukan beberapa upaya mendukung keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Upaya tersebut antara lain berupa perbaikan sistem dan manajemen JKN, penguatan peranan pemerintah daerah, dan penyesuaian iuran peserta JKN.

Dari sisi perbaikan sistem dan manajemen JKN, menurut dia, perlu dilakukan perbaikan database peserta, optimalisasi kepesertaan badan usaha, serta perbaikan sistem pembayaran dan pemanfaatan dana kapitasi.

"Ini karena ada beberapa badan usaha yang kadang sudah mendaftar tapi jumlah karyawannya dikurang-kurangi.  Atau badan usaha yang melaporkan gaji pegawainya direndah-rendahin karena tadi persentasi 5% dari penghasilan tetap mereka," ujar Sri Mulyani.

Kemudian  di sisi penguatan peranan, Pemda dinilai perlu memberikan dukungan peningkatan kepesertaan JKN, pembiayaan JKN, penguatan promotive, preventif, dan supply side. Sementara di sisi penyesuaian iuran, peserta JKN perlu melakukan proses penyesuaian kenaikan iuran.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...