Demi Naik Kelas Jadi Bank Kakap, BTPN Tak Bagikan Dividen

Image title
15 Februari 2019, 17:25
BTPN
Arief Kamaludin|Katadata
BTPN putuskan untuk tidak membagikan dividen. Laba akan ditahan untuk menambah permodalan demi naik kelas ke BUKU 4 pada 2021.

Sebelum merger, berdasarkan laporan keuangan tahun 2018, modal inti BTPN senilai Rp 16,47 triliun. Sedangkan SMBCI memiliki modal inti Rp 8,59 triliun. Sehingga setelah digabungkan, modal inti kedua perusahaan menjadi Rp 25 triliun. Dengan begitu, mereka membutuhkan modal inti Rp 5 triliun untuk naik kelas.

Ongki memperkirakan, dengan asumsi laba bersih yang konservatif, mereka bisa naik kelas paling lambat akhir tahun 2021. Ada pun laba bersih BTPN tahun 2018 yang disetujui dalam RUPST ini senilai Rp 2,96 triliun yang merupakan laba bersih setelah dilakukan merger.

"Kalau kita lihat secara logis, dari laba kita dan kita bisa pertahankan di level seperti itu, kami perkirakan akhir 2021 mudah-mudahan suudah bisa tercapai tingkat modal yang diperukan," kata Ongki menambahkan.

(Baca: Laba Bersih BTPN Tahun 2018 Melesat 61% Berkat Transformasi Digital)

Ada pun, dengan ditahannya laba bersih, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BTPN akan dijaga pada level 20%. Ada pun, CAR mereka tahun 2018, sebesar 22,9% dengan perhitungan kedua bank setelah dimerger. Menurut Ongki CAR industri perbankan saat ini sudah tinggi.

Namun dengan akan diterapkannya aturan Basel III, akan ada faktor-faktor yang membuat kebutuhan permodalan minimum menjadi bertambah. "Jadi tentu saja kita harus selalu antisipasi. Kalau (aturan Basel III) itu sudah diterapkan, CAR kita nanti akan cukup," kata Ongki.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...