Sri Mulyani Pimpin Rapat Koalisi Menkeu Sedunia, Apa yang Dibahas?

 Zahwa Madjid
19 April 2024, 14:01
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama dengan Menteri Keuangan Belanda, Steven Van Weyenberg memimpin Pertemuan ke-11 Koalisi Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim (CFMCA) di Washington D.C, Amerika Serikat, Rabu (17/4).
Button AI Summarize

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama dengan Menteri Keuangan Belanda, Steven Van Weyenberg memimpin Pertemuan ke-11 Koalisi Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim (CFMCA) di Washington D.C, Amerika Serikat, Rabu (17/4).

Berdasarkan unggahan akun resmi Instagramnya, Sri Mulyani mengungkapkan rapat tersebut membahas tiga topik utama. Pertama, upaya untuk mendorong fungsi Kementerian Keuangan dalam mendukung implementasi Nationally Determined Contribution (NDC).

Kedua, mendukung program penghapusan subsidi yang merugikan (lingkungan) secara bertahap, dan ketiga, membahas mobilisasi pasar global untuk membiayai program transisi.

“Pertemuan ini menjadi wadah yang penting bagi para Menteri Keuangan untuk dapat berbagi pengalaman dan best practices, termasuk dengan Kementerian Lingkungan Hidup sebagai National Focal Point untuk UNFCCC di negara masing-masing,” ujar Sri Mulyani dalam unggahannya dikutip Jumat (19/4).

Bendahara negara tersebut juga menilai peranan menteri keuangan sangatlah penting dalam memenuhi target NDC di setiap negara.

“Bukan hanya kontribusi keuangan, tapi juga partisipasi nyata dalam proses persiapan, revisi dan implementasi NDC, serta dalam mengembangkan kebijakan makroekonomi dan fiskal yang sehat,” ujarnya.

Sebagai informasi, kehadiran CFMCA ini untuk menyatukan para pembuat kebijakan fiskal dan ekonomi dari lebih dari 90 negara. Mereka berupaya merespons perubahan iklim global dan menjamin program transisi yang adil menuju pembangunan berketahanan rendah karbon.

Karena, Menteri Keuangan dipercaya menjadi pemegang kunci untuk mempercepat aksi iklim. Mereka mengetahui dengan jelas risiko yang ditimbulkan akibat perubahan iklim, bisa membuka triliunan dolar investasi dan menciptakan jutaan lapangan kerja hingga tahun 2030.

Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...