Kredit Tumbuh Tinggi, BRI Kantongi Laba Bersih Rp 23,5 Triliun

Image title
24 Oktober 2018, 22:10
Bank digital
Arief Kamaludin|KATADATA

Kredit Bermasalah Naik

Dengan pertumbuhan kredit yang cukup tinggi, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross per September 2018 mencapai 2,5%. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 17 bps dibandingkan NPL gross pada kuartal II 2018 sebesar 2,33%.

Direktur Corporate Banking BRI Kuswiyoto mengatakan, kenaikan NPL disebabkan adanya lonjakan NPL di segmen korporasi. Ia mencontohkan perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas (migas). Penurunan harga minyak mentah global membuat perusahaan tersebut belum mampu memulihkan diri. "Jadi, mungkin kita sedikit lama menyelesaikannya. Untuk tahun ini, sepertinya belum selesai. Mudah-mudahan pertengahan tahun depan semuanya bisa terselesaikan," kata Kiswiyoto.

Kredit bermasalah lainnya disebabkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang benih. Perusahaan itu juga menghadapi masalah dan sedang diupayakan restrukturisasi kreditnya oleh BRI. "Cukup besar jumlahnya, ini yang jadi pekerjaan rumah mereka untuk segera menyelesaikannya," ujarnya.

Berdasarkan presentasi perusahaan, segmen kredit yang memiliki rasio NPL gross tertinggi adalah segmen menengah sebesar 6,96%, melonjak 154 bps dibandingkan periode yang sama tahun lalu. NPL gross di segmen korporasi 5,8%, naik 127 bps dibandingkan kuartal III 2017. Total nilai kredit yang direstrukturisasi BRI mencapai Rp 46,5 triliun, angka ini naik sekitar 12,3% dibandingkan kuartal III 2017.

(Baca: BRI Akuisisi Dua Anak Usaha Danareksa Senilai Total Rp 819 Miliar)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...