E-Commerce Berkembang, BI Akan Tertibkan Uang Elektronik

Miftah Ardhian
7 Desember 2017, 21:15
BI bank
Arief Kamaludin|KATADATA

Chief of Staff Tokopedia Melissa Siska Juminto mengaku sejak 13 September 2017 lalu sampai saat ini, fitur isi ulang (top up) uang elektronik milik Tokopedia yakni TokoCash masih dibekukan. Padahal, terdapat 2,5 juta mitra pedagang atau merchant yang tergabung dalam Tokopedia, telah merasa Tokocash memudahkan transaksi mereka.  

“Terutama bagi pembeli yang belum memiliki rekening perbankan,” ujarnya. (Baca: BukaLapak dan Grab Masih Tunggu Izin E-Money dari BI)

Melissa pun menyatakan bahwa pembekuan fitur isi ulang TokoCash telah mengganggu kenyamanan pengguna Tokopedia dalam berjual beli. Sebab, meski saldo Tokocash yang ada tetap dapat dibelanjakan, namun karena belum bisa isi ulang, orang jadi cenderung menahan diri.

Hal yang sama disampaikan Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak Ahmad Zaky. Menurutnya, pembekuan layanan top up uang elektroniknya ini karena kesadaran Bukalapak yang mengajukan izin kepada otoritas yang berwenang, dalam hal ini adalah BI.

Zaky mengklaim perusahaannya telah memproses syarat-syarat yang dibutuhkan untuk memperoleh izin tersebut. Namun, tetap saja BI membekukan uang elektroniknya. "Itu memang sangat merugikan, karena menyebabkan ada pelapak yang penjualannya turun. Kami harap BI segera mengeluarkan (izin), karena kami mau penjualan lapak UKM ini naik lagi," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...