Kredit Rakyat Bank Mandiri dan BNI Rp 7,3 Triliun, Jatah Petani Naik

Desy Setyowati
2 Juni 2017, 20:11
Lahan petani
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Petani menyiram tanaman di sebuah lahan kawasan Rawasari, Jakarta, Jumat (10/3). Lahan kosong tersebut dimanfaatkan petani untuk bercocok tanam.

Strategi tersebut dianggap bisa menekan tingginya risiko penyaluran kredit ke sektor produktif. Selain risiko pasar, risiko lain yang dihadapi sektor itu di antaranya cuaca buruk. Cuaca buruk bisa menyebabkan petani mengalami gagal panen dan menyulitkan nelayan untuk melaut. (Baca juga: Menteri Susi: Tak Puas Kinerja Saya, Ajukan Mosi ke Presiden!)

Selain dialirkan ke sektor pertanian dan perikanan, Bank Mandiri juga menyalurkan KUR untuk sektor produktif lainnya seperti industri pengolahan. (Baca juga: Darmin Nilai Booming Komoditas Sejak 2000 Tak Tekan Ketimpangan)

Di sisi lain, Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI Catur Budi Harto menyebutkan perusahaannya sudah menyalurkan KUR senilai Rp 2,5 triliun dari target Rp 12 triliun tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 38 persennya atau sekitar Rp 950 miliar sudah disalurkan ke sektor produktif.

"Tadi (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) diminta yang proporsi sektor produksi dan perdagangan 40 persen, tapi average (rata-rata) sudah 38 persen sampai hari ini," ujar Catur.

Ia memaparkan, untuk bisa memenuhi target pemerintah yaitu 40 persen KUR ke sektor produktif, perusahaannya menerapkan sistem khusus. Di Jawa Timur, misalnya, ada kartu tani. Keberadaan kartu tersebut memudahkan penyaluran KUR sektor tersebut. Ia pun optimistis target pemerintah bisa terpenuhi. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan korporasi.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, porsi yang besar untuk sektor produktif ini bertujuan agar penyaluran KUR berdampak maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi. “Kami progresif tahun ini, karena kami ingin mendorong pertanian dan perikanan supaya ekonomi mereka itu bisa menggeliat,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...