OJK Rilis 3 Aturan Antikrisis, 12 Bank Masuk Kategori Sistemik

Desy Setyowati
5 April 2017, 18:44
OJK
Agung Samosir | Katadata

Sejauh ini, berdasarkan pantauannya, kondisi industri perbankan masih dalam kondisi yang aman. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR), misalnya, masih di posisi 23,18 persen per Februari 2017. Rasio profitabilitas seperti return on aset (ROA) dan return on equity (ROE) masih di atas dua persen. Pendapatan bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) pun masih yang tertinggi di ASEAN yakni 5,28 persen.

Tak hanya itu, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) membaik dari 83,94 persen menjadi 81,69 persen. Rasio pinjaman terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) pun masih di bawah batas 92 persen, yaitu hanya 89,12 persen. Kondisi yang kurang stabil hanya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sebesar 3,16 persen secara gross dan 1,32 persen nett. Sementara OJK mematok batas maksimum NPL nett yakni lima persen.

(Baca juga: OJK Catat Rasio Kredit Seret 22 Bank di Atas Aturan 5 Persen

“Pengamatan saya, fundamental perbankan masih on the track seperti likuiditas, CAR, dan kredit,” ujar Muliaman. Meski begitu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengakui, pertumbuhan kredit masih di bawah 10 persen hingga Februari 2017. Adapun, target dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini sebesar 9-12 persen.

Akan tetapi, Nelson yakin, bila melihat kondisi saat ini, kredit bisa tumbuh double digit pada Semester II-2017. Di sisi lain, dana nasabah alias dana pihak ketiga (DPK) tercatat sudah tumbuh 9,21 persen. Program pengampunan pajak (tax amnesty) yang berlangsung hingga Maret disebut-sebut juga turut menambah DPK perbankan.

Sejauh ini, ia pun menyebut belum ada bank yang masuk dalam pengawasan intensif. “Semuanya dalam kondisi normal,” kata dia. Dengan kata lain, belum ada kondisi yang bisa menimbulkan persoalan di industri jasa keuangan yang berdampak sistemik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...