OJK Pastikan Tak Ada Hendrik Tee di Balik Konsorsium Erick Thohir

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Martha Ruth Thertina
8 Februari 2017, 13:53
Bumiputera
Arief Kamaludin (Katadata)

Kini, skenario penyelamatannya adalah perusahaan-perusahaan di bawah holding tersebut akan meneruskan estafet bisnis asuransi dan properti AJB Bumiputera. Secara khusus, PT Asuransi Jiwa Bumiputera akan melanjutkan bisnis asuransi dengan mencari pemegang polis baru, sedangkan bisnis asuransi AJB Bumiputera ‘ditidurkan’ dalam arti hanya mengelola pemegang polis lama.

Adapun PT Asuransi Jiwa Bumiputera dijajakan untuk dikelola pihak lain. Belakangan, konsorsium Erick Thohir sepakat membeli perusahaan tersebut dan menjadi pemegang saham mayoritasnya. Dalam transaksi itu, terjadi pengalihan aset intangible (brand dan lainnya) serta properti AJB Bumiputera sebesar lebih dari Rp 4 triliun.

Sebagai imbalannya, AJB memperoleh pembayaran tunai sebesar Rp 1,1 triliun, surat utang (promissory note) Rp 3,3 triliun dan komitmen pembagian keuntungan (profit sharing) dari PT Asuransi Jiwa Bumiputera sebesar 40 persen selama 12 tahun. Pendapatan ini digadang-gadang bakal membantu menutup kebutuhan dana untuk pembayaran klaim pemegang polis lama. (Baca juga: Selidiki Masalah Bumiputera, Komisi Keuangan DPR Bentuk Panja)

Firdaus menjelaskan, keputusan pengelola AJB Bumiputera menjual aset kepada investor adalah untuk membayar klaim jatuh tempo yang mencapai Rp 5 triliun tahun ini. Adapun konsorsium Erick Thohir sudah mulai melakukan pembayaran. “Dibayar cash Rp 860 miliar yang Rp 3,3 triliun kan dalam bentuk promissory notes akan dibayar dalam waktu tiga tahun dikasih bunga 6,5 persen,” ujarnya.

Selain pembayaran tersebut, Firdaus mengatakan, konsorsium Erick Thohir juga berkomitmen menginjeksi modal guna membiayai operasional PT Asuransi Jiwa Bumiputera dengan nominal sekurang-kurangnya Rp 2 triliun. Injeksi tersebut bakal direalisasikan sebelum 31 Maret 2017.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...