Lewat E-Commerce, Investasi Reksadana Bisa Semudah Belanja Online

Image title
19 Januari 2017, 11:13
DBS Bukalapak
Donang Wahyu|KATADATA
Pemilik UKM sedang berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam program bazar online #BelidanPeduli kerjasama Bank DBS dan Bukalapak di Jakarta, 3 November 2016.

Co-Founder dan Chairman Bareksa Karaniya Dharmasaputra menjelaskan kolaborasi dan sinergi antara perusahaan e-commerce seperti Bukalapak dengan perusahaan fintech seperti Bareksa memang yang pertama kali di Indonesia. Namun, sebetulnya di luar negeri terobosan ini sudah dilakukan di beberapa Negara. Di Cina misalnya, ada sinergi antara Alibaba dan Yu’e Bao.

(Baca juga: Akhir 2016, Baru Rp 1 Triliun Dana Repatriasi Masuk Pasar Modal)

Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Nurhaida, menyambut baik inisiatif ini. Ia mengatakan fitur ini dapat memperdalam tingkat penetrasi reksadana yang saat ini jumlah investornya masih sedikit. “Inovasi ini bagus karena berjalan searah dengan kami meningkatkan kedalaman pasar modal kita,” katanya.

Menurut data OJK, hingga Desember 2016 total kelolaan industri reksadana di Indonesia sebesar Rp 338,6 triliun. Dibandingkan dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2015 sebesar Rp 11.540,8 triliun nilai tersebut hanya 2,93 persennya saja.

Begitu juga dengan jumlah investor reksadana di Indonesia masih sedikit. Jumlah investor reksadana baru tercatat 340.869 orang per 26 Agustus 2016 atau sekitar 0,13 persen dari total populasi Indonesia. 

(Baca juga:  OJK Pantau 90 Persen Dana Repatriasi Masih di Deposito Bank)

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...