Tax Amnesty Bisa Meredam Keluarnya Dana Asing dari Indonesia

Desy Setyowati
15 Desember 2016, 17:27
Tax amnesty
Arief Kamaludin (Katadata)

Karena itu, pemerintah harus menjaga keberhasilan program tersebut, terutama meningkatkan repatriasi yang saat ini baru mencapai Rp 144 triliun. “Secara umum, tax amnesty baik, jadi APBN bisa (digunakan) untuk ekspansi. Ruang (defisitnya) kecil,” katanya.

Sementara itu, Direktur Grup Risiko dan Perbankan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Doddy Ariefianto mengatakan, jika Trump menjalankan kebijakan sesuai janjinya saat kampanye maka akan menimbulkan overheating perekonomian. Sebab, ekspansi fiskal akan mendorong ekonomi tumbuh lebih tinggi. Ujung-ujungnya, kapasitas ekonomi tidak mampu mengimbangi pertumbuhan tersebut (overheating).

Kondisi tersebut kemudian bisa memicu bank sentral AS menaikkan Fed Rate lebih tinggi. Hal ini tentu akan mendorong kenaikan imbal hasil (yield) di AS, sehingga menarik lebih banyak dana asing.

Apalagi, jika dihitung selisih defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD) dengan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) Indonesia yang masih negatif. Jadi, Indonesia membutuhkan dana asing untuk membiayai defisit tersebut.

(Baca: Ukur Rupiah, Jokowi Minta Yuan Dijadikan Alternatif Dolar)

Untungnya, defisit transaksi berjalan Indonesia menurun ke level dua persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). “Kalau hanya untuk tutup (selisih) itu saja tidak butuh banyak dana, jadi tidak se-desperate itu untuk hot money. Indonesia itu atraktif, selisih bunga Indonesia dengan Fed Rate tidak terlalu banyak,” ujar Doddy.

Meski begitu, dia melihat keberhasilan amnesti pajak akan membantu menambah likuiditas valuta asing (valas) di dalam negeri. Kondisi fundamental ekonomi Indonesia terjaga, baik dari sisi inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun defisit transaksi berjalan. Jadi, ndonesia juga menjadi tempat yang menarik untuk berinvestasi.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...