Pemerintah Pacu Belanja, Ekonom: Pembiayaannya Bagaimana?  

Desy Setyowati
10 November 2016, 16:02
Pertumbuhan Ekonomi
Arief Kamaludin|KATADATA
Pembangunan gedung perkantoran di Jakarta.

"Karena genjot belanja, jadi sulit target (defisit anggaran) 2,35 persen itu tercapai," kata David kepada Katadata, Kamis (10/11).

Dia masih yakin pertumbuhan ekonomi di kuartal IV bisa lebih tinggi. Namun, pertumbuhan ini bukan semata-mata disokong oleh belanja pemerintah yang meningkat, melainkan kenaikan ekspor seiring meningkatnya harga beberapa komoditas.

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) juga diproyeksi akan mendorong kenaikan harga emas. Selain itu, realisasi investasi juga diharapkan bisa turut mendorong pertumbuhan.

"(Pertumbuhan ekonomi) bisa ke arah 5,2 persen di Kuartal IV. Secara keseluruhan 5,1 persen,” ucap David.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah akan meningkatkan belanja pemerintah di Kuartal IV. Dia memastikan bahwa realisasi penyerapan anggaran tahun ini akan melebihi 95 persen, atau lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Artinya, dia akan menggelontorkan dana sekitar Rp 549,2 triliun-Rp 588,2 triliun pada Kuartal IV atau setara 95-97 persen dari target Rp 1.952,3 triliun.

“Yang biasanya tidak terbelanjakan itu sebesar lima persen, itu bisa menurun menjadi hanya dua persen. Itu positif, karena kalau dilihat dari Kuartal III belanja pemerintah dianggap melambat, itu (kenaikan pengeluaran pemerintah) tentu jadi kompensasi (di Kuartal IV),” ucap Sri Mulyani. 

(Baca juga: Target Serapan 97 Persen, Belanja Negara Jadi Motor Ekonomi Kuartal IV)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...