Utang Bank BUMN dari Cina Banyak Mengalir ke Sektor Manufaktur

Yura Syahrul
15 Maret 2016, 19:40
bank bri
KATADATA

Ketua Komisi XI Ahmadi Noor Supit juga menyoroti pinjaman dari bank asal Cina tersebut yang terkonsentrasi pada beberapa perusahaan saja. "Kalau kami lihat nama-nama debiturnya, orangnya itu-itu juga. Ini jadi aneh," katanya.

(Baca: Pembengkakan Kredit Bermasalah Menggerus Laba Bank BUMN)

Eva Sundari juga menyayangkan kecilnya porsi pinjaman untuk proyek infrastruktur. “Bagaimana bisa pinjaman ini seolah-olah untuk infrastruktur, tapi ternyata lebih banyak untuk perdagangan. Mengapa PT Indah Kiat Tbk sampat dapat Rp 1,06 triliun,” kata anggota Komisi XI dari Fraksi PDI-Perjuangan.

(Baca: Cina Beri Utang Rp 40 Triliun untuk Tiga Bank BUMN)

Berdasarkan data alokasi penyaluran kredit ketiga bank BUMN tersebut yang dimiliki Katadata, hanya sekitar sepertiga dari total pinjaman US$ 3 miliar yang dikucurkan untuk proyek infrastruktur. Sedangkan mayoritas pinjaman itu dialirkan ke perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan. Sebagai gambaran, BRI menyalurkan pinjaman US$ 319,93 juta atau 31,9 persen dari total pinjaman yang diterimanya kepada perusahaan-perusahaan infrastruktur. Sedangkan Bank Mandiri hanya mengucurkan US$ 140,87 juta ke sektor infrastruktur. Adapun BNI menyalurkan lebih dari separuh pinjaman itu untuk infrastruktur.

Namun, Asmawi menegaskan perjanjian pinjaman bank BUMN dengan CDB tidak mengatur peruntukannya untuk proyek infrastruktur. “Infrastruktur atau bukan, itu tidak penting. Yang penting bagi CDB, kami tidak nunggak,” katanya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...