Lebih Cuan dari IHSG, Reksadana BNP Paribas Pilih Indeks Acuan Lain
PT BNP Paribas Asset Management (BNP Paribas AM) dan PT Bank DBS Indonesia (DBS Indonesia) meluncurkan Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX Growth30 (BNP Paribas IDX Growth30), Rabu (2/6). Produk tersebut diklaim sebagai reksadana indeks pertama yang mereplikasi penuh isi konstituen indeks IDX Growth30.
Kehadiran produk ini bertujuan untuk mengikuti kinerja indeks IDX Growth30. Investor dapat melakukan transaksi reksadana melalui seluruh kanal DBS sebagai mitra yang ditunjuk menjadi agen penjual efek reksadana.
Presiden Direktur BNP Paribas AM Priyo Santoso menyampaikan, bahwa reksadana indeks kian populer dan banyak diminati nasabah ritel maupun institusi di Tanah Air. Melihat kesempatan tersebut, pihaknya bermaksud memberikan akses serta mengakomodasi kebutuhan nasabah berinvestasi ke dalam portofolio saham IDX Growth30.
“BNP Paribas IDX Growth30 merupakan solusi bagi investor yang menginginkan diversifikasi, namun tetap mengutamakan pentingnya aspek fundamental perusahaan,” kata Priyo dalam keterangan resminya, Rabu (2/6).
Produk hasil kerja sama tersebut, sekaligus mempertegas strategi kedua belah pihak dalam mendukung investor pemula. Terutama, untuk memulai investasi serta mencapai potensi hasil investasi jangka panjang.
“Dengan jaringan distribusi produk reksadana DBS yang luas, kami percaya bisa menyediakan akses bagi investor ritel dan profesional dengan solusi investasi inovatif di pasar yang terus berkembang,“ ujarnya.
Presiden Direktur DBS Indonesia Paulus Sutisna menilai, peluncuran BNP Paribas IDX Growth30 dapat membantu nasabah dalam mengembangkan portofolionya. “Kami menyambut baik kemitraan strategis untuk menyediakan rangkaian produk inovatif, sekaligus komitmen kami agar nasabah dapat live more, bank less,” kata Paulus.
Indeks IDX Growth30 merupakan indeks yang diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI), yang mengukur kinerja harga dari 30 saham. Di mana, saham-saham tersebut memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relative, dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
Dilihat dari kinerjanya, secara historis tujuh tahun terakhir indeks IDX Growth30 menunjukkan kinerja relatif lebih baik di kondisi bull market. Indeks tersebut telah mencatatkan price return sebesar 37.89% sejak diluncurkan. Capaian tersebut melebihi indeks lainnya yang ada di pasar seperti indeks harga saham gabungan (IHSG) dengan nilai pengembalian 35,31%, LQ45 26,04%, dan IDX30 32,16%.
Adapun kinerja yang kuat pada indeks didukung pertumbuhan konstituen indeks yang didominasi saham sektor paling berkinerja selama pandemi seperti, sektor keuangan, infrastruktur, bahan baku, konsumen non-primer dan kesehatan.
“Reksadana indeks menjadi cara tepat bagi investor yang ingin mulai berinvestasi di pasar modal, didukung kemudahan dan transparansi. Investor mudah memantau pergerakan reksadana, indeks, serta konstituennya kapan saja, melalui media publik,” ujar Priyo.