Nasib Kantor Cabang di Tengah Era Bank Digital, Bagaimana Prospeknya?

Image title
22 Juni 2021, 16:16
bank digital, kantor cabang, cabang bank digital
Arief Kamaludin|KATADATA

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, dengan upaya pengurangan jumlah kantor cabang, bank bisa menawarkan keuntungan yang lebih besar bagi para pengguna karena melakukan efisiensi operasional. Bank Neo Commerce pun mencanangkan strategi pengalihan investasi dari kantor cabang tersebut.

“Di sisi lain, kami mengalihkan investasi kami ke teknologi karena keberadaan teknologi yang mumpuni sangat penting di bank digital. Oleh karenanya, Bank Neo memutuskan untuk bekerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi internasional yang sudah berpengalaman” kata Tjandra kepada Katadata.co.id.

Semenara PT Bank Central Asia Tbk mencermati, keberadaan kantor cabang di berbagai wilayah Indonesia masih dibutuhkan oleh nasabah. Pasalnya, masih terdapat layanan keuangan oleh perbankan yang belum bisa diganti secara digital, seperti pinjaman atau transaksi finansial dalam jumlah besar.

“Mempertimbangkan wilayah Indonesia yang sangat luas dengan beragam struktur sosial dan ekonomi, maka BCA akan terus mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait kantor cabang BCA sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn kepada Katadata.co.id.

Simak Databoks berikut: 

Meski menilai kantor cabang masih dibutuhkan, BCA tetap melakukan langkah efisiensi terhadap layanan operasional kantor cabang. Hera mengatakan, BCA melengkapi operasional cabang dengan berbagai perangkat dan aplikasi pendukung digital. Fitur dan fasilitas layanan digital itu terus dikembangkan mengikuti kebutuhan nasabah terkait dengan layanan perbankan yang lebih cepat dan mudah diakses.

Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani melihat, perbankan cenderung mengurangi jumlah kantor cabang di kota-kota besar. Sedangkan di kota-kota kecil, masyarakatnya masih cenderung membutuhkan kantor cabang sehingga bank belum secara signifikan mengurangi jumlah kantor cabangnya.

Aviliani menilai, keberadaan kantor cabang bank masih dibutuhkan karena tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia belum merata untuk bisa memanfaatkan produk digital walaupun sudah ada inklusi keuangan. Sehingga, pengurangan kantor cabang secara signifikan mungkin terjadi masih dalam 10 tahun ke depan.

“Tergantung infrastruktur dan tergantung dari tingkat pendidikan. Kalau sudah bagus, bisa kantor cabang bisa turun signifikan,” kata Aviliani kepada Katadata.co.id.

Meski begitu, soal tingkat pendidikan, Aviliani menilai hal tersebut relatif karena kemahiran teknologi bisa saja tidak sejalan dengan tingkat pendidikan. Sehingga, yang sangat berpengaruh adalah pemerataan infrastruktur teknologi di berbagai wilayah Indonesia.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...