Raksasa Teknologi Berebut Akuisisi Bank, Apa Untungnya bagi Industri?

Image title
23 November 2021, 14:30
raksasa teknologi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Ilustrasi. Warga menunjukan sejumlah aplikasi berbelanja daring yang ada di telepon pintarnya di Pos Block, Jakarta, Jumat (19/11/2021).

PT FinAccel Teknologi Indonesia, pengelola fintech peer to peer lending Kredivo ikut meramaikan akuisisi bank. Sejak 21 Mei 2021, Kredivo menjadi pemegang 24 % saham PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) dengan menggelontorkan Rp 551,31 miliar.

Pada 15 Oktober 2021, Kredivo menambah porsi kepemilikannya di Bank Bisnis Internasional dengan mengakuisisi 16 % saham senilai Rp 439,69 miliar. Artinya, Kredivo kini memiliki 40 % saham bank tersebut alias menjadi pengendali baru.

Pemegang saham lain Bank Bisnis Internasional adalah Sundjono Suriadi yang menggenggam 20 % saham, PT Sun Land Investama memiliki 13,2 %, PT Sun Antarnusa Investment punya 10,5 %, dan sisanya dimiliki masyarakat sebanyak 16,3 %.

Sea Group, juga masuk ke industri perbankan melalui kepemilikan PT Bank Seabank Indonesia atau yang dulu bernama Bank Kesejahteraan Ekonomi. Induk Shopee yang berbasis di Singapura tersebut punya saham bank melalui PT Danadipa Artha Indonesia.

Porsi kepemilikan Sea Group di Seabank mencapai 97,25 %, sementara sisa saham 2,75% dimiliki PT Koin Investama Nusantara.

Tidak sampai di situ, beredar kabar di kalangan bankir, OJK meminta investor baru yang membeli mayoritas saham bank di atas ketentuan harus bersedia membeli lebih dari satu bank. Tujuannya untuk mempercepat konsolidasi dan merampingkan jumlah bank.

Sea Group pun sempat dikabarkan menambah koleksi sahamnya dengan mengakuisisi PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK). Kabar lain beredar, Sea Group akan ikut dalam proses akuisisi PT Bank Mayora oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Terbaru, perusahaan teknologi PT Takjub Finansial Teknologi (Ajaib) resmi memiliki 24% atau 554,4 juta saham PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA). Ajaib memiliki Bank Bumi Arta melalui rekening efek PT Ajaib Sekuritas Asia.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Jumat (19/11), Ajaib masuk ke Bank Bumi Arta dengan membeli sebagian saham pemegang lama di harga Rp 1.345 per lembar. Artinya, Ajaib menggelontorkan dana Rp 745,66 miliar untuk membeli saham tersebut.

Selain Ajaib, saham Bank Bumi Arta dimiliki PT Surya Husada Investment sebanyak 33,5%, PT Dana Graha Agung memiliki 20,07%, PT Budiman Kencana Lestari mengoleksi 13,38 %, dan sisanya 9,1 % saham dimiliki masyarakat.

Perusahaan raksasa teknologi lain yang akan terjun di bisnis bank adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Memang belum resmi, tapi Emtek sudah menyampaikan rencana akuisisi 9,08 miliar unit saham atau setara 93 % saham PT Bank Fama International. Aksi korporasi tersebut dilakukan melalui anak usaha Emtek yakni PT Elang Media Visitama (EMV).

Berdasarkan ringkasan rencana pengambilalihan, Emtek akan membeli saham Bank fama dari empat pihak, yaitu dari Junus Jen Suherman sebanyak 4,42 miliar unit saham, dari Edi Susanto 1,7 miliar saham, Dewi Janti 1,7 miliar saham, dan dari PT Surya Putra Mandiri Sejahtera sebanyak 1,25 miliar saham.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...