Sinyal Baru Kenaikan Bunga The Fed, Rupiah Melemah Jadi Rp 14.910/US$
"Pernyataan agresif dari salah satu pejabat the Fed memberi dampak terhadap melonjaknya imbal hasil (yield) obligasi AS," kata Lukman dalam risetnya, Rabu (3/8).
Ia memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp 14.775 - Rp 14.950 per dolar AS.
Hal senada disampaikan oleh analis pasar uang Ariston Tjendra. Ia memperkirakan rupiah tertekan ke arah Rp 14.920, dengan potensi support di kisaran Rp 14.880 per dolar AS.
Selain terpengaruh komentar para pejabat The Fed, rupiah tertekan sentimen kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan. Kunjungan ini dinilai bisa memicu konfrontasi baru antara AS dengan Cina, serta mengganggu perekonomian global.
"Ekspektasi negatif ini mendorong sebagian pelaku pasar masuk ke aset dolar AS sebagai aset aman," kata Ariston.
Dari dalam negeri, inflasi yang kembali naik memberi tekanan tambahan terhadap nilai tukar. Sebab, kenaikan harga-harga ini bisa menekan daya beli dan akhirnya menghambat pemulihan ekonomi.