Didukung Sentimen Pelambatan Ekonomi, Harga Emas Naik Lagi
Pergerakan harga emas mulai mengalami kenaikan, usai sempat melemah dalam beberapa waktu terakhir. Pada perdagangan Sabtu (17/9), emas global hingga harga emas PT Aneka Tambang (Antam) kompak mencatatkan kenaikan.
Sebelumnya, harga emas dunia terus mencatatkan penurunan hingga kini berada di bawah level psikologis US$ 1.700 per troy ons. Adapun kenaikan kali ini didukung sentimen ekuitas Amerika Serikat yang merosot sebagai sinyal perlambatan ekonomi global. Alhasil, investor mulai mengalihkan aset dan investasinya ke instrumen yang lebih aman seperti emas.
Melansir laman Logam Mulia, harga emas Antam naik Rp 7.000 ke level Rp 940 ribu per gram pada perdagangan hari ini (17/9). Adapun untuk harga buyback atau harga jual emas turut mengalami kenaikan Rp 7.000 ke level Rp 804 ribu per gram.
Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Desember 2022 naik 0,37% ke level US$ 1.683 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) naik 0,6% ke level US$ 1.675 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot naik tipis 0,02% ke 109,76.
"Kami melihat dolar AS berubah negatif, akselerasi rendahnya ekuitas AS, yang memicu sedikit "pembelian" (emas)," kata Kepala strategi pasar Blue Line Futures, Phillip Streible di Chicago, mengutip dari Reuters.
Harga emas dalam sepekan terakhir tercatat mengalami penurunan 2,5%, setelah sebelumnya turun ke level terendah sejak April 2020. Emas gagal memanfaatkan momentum meningkatnya kekhawatiran resesi AS dalam sepekan terakhir. Bahkan, Streible menilai logam mulia itu tak lagi dianggap sebagai safe haven.
Di sisi lain, pasar global melihat adanya peluang 75% kenaikan suku bunga di AS sebanyak 75 basis poin pekan depan. Sedangkan peluang untuk menaikkan suku bunga hingga 100 bps hanya 25%. Sayangnya, meskipun emas digadang sebagai aset lindung nilai, potensi kenaikan suku bunga justru membuat harga emas batangan menjadi kurang menarik.
Harga emas dan pergerakan indeks dolar AS saling berkaitan. Keduanya dianggap sebagai aset lindung nilai alias safe haven ketika kondisi ekonomi dan politik menghadapi ketidakpastian. Indeks dolar AS yang tinggi akan berdampak pada besarnya biaya kepemilikan emas, sehingga mampu menekan harga logam kuning tersebut.
Nilai pada emas perhiasan dan emas untuk investasi berbeda. Hal tersebut bergantung pada tingkat gramasi dan kandungan emas murni pada produk tersebut. Umumnya, emas batangan dipilih untuk investasi, karena semakin besar gramasi semakin baik harga yang diperoleh atau mendekati pergerakan harga emas global.
Selain emas batangan, saat ini sudah banyak platform yang menawarkan investasi secara digital, sehingga mempermudah masyarakat dalam bertransaksi hingga menyimpan emas.
Berikut adalah harga emas batangan di butik Logam Mulia Antam pada Sabtu (17/9):
- Harga emas batangan 0,5 gram Rp 520.000
- Harga emas batangan 1 gram Rp 940.000
- Harga emas batangan 10 gram Rp 8.895.000
- Harga emas batangan 25 gram Rp 22.112.000
- Harga emas batangan 50 gram Rp 44.145.000
- Harga emas batangan 100 gram Rp 88.212.000