BTN Bukukan Laba Rp 3,04 Triliun di 2022, Kredit Tumbuh 8,5%

Patricia Yashinta Desy Abigail
16 Februari 2023, 17:40
BTN Bukukan Laba Rp 3,04 Triliun di 2022, Kredit Tumbuh 8,5%
ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Manajemen Bank BTN

Emiten bank BUMN, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp 3,04 triliun hingga 31 Desember 2022. Perolehan itu naik 28,15% secara tahunan dari sebelumnya Rp 2,37 triliun. 

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, peran besar pemerintah dalam mendukung perumahan rakyat serta menjaga perekonomian nasional tetap stabil menjadi pendorong bisnis perusahaan. Dukungan itu berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) dan peningkatan alokasi dana untuk perumahan subsidi, tambah Haru, juga menjadi bukti nyata dukungan pemerintah untuk rumah rakyat.

“Kami terus berupaya untuk terus memberikan hasil terbaik di tengah situasi ekonomi yang kondusif ini. Tujuannya, agar kami dapat terus mendukung pemerintah dalam memberikan akses pembiayaan yang terjangkau dan layak huni bagi masyarakat Indonesia,” kata Haru, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/2).

Peningkatan tersebut juga didukung oleh pertumbuhan kredit yang solid, perbaikan proses bisnis dan kualitas kredit, serta kenaikan simpanan.

Kredit dan pembiayaan yang tumbuh solid menjadi penopang perolehan laba bersih Bank BTN. Perusahaan mencatatkan kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar 8,53% yoy dari Rp 274,83 triliun menjadi Rp 298,28 triliun per 31 Desember 2022.

Kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi motor terbesar pergerakan bisnis Bank BTN. Secara total, KPR di Bank BTN tumbuh 9,23% yoy menjadi Rp 233,68 triliun per 31 Desember 2022. Pada segmen tersebut KPR Subsidi tumbuh 11,61% yoy menjadi Rp 145,86 triliun pada akhir 2022. Dengan kinerja tersebut, Bank BTN tercatat masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83%.

Di samping akselerasi pada kredit, Bank BTN juga berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,77% yoy dari Rp 295,97 triliun menjadi Rp321,93 triliun per 31 Desember 2022. Peningkatan DPK tersebut didorong oleh kenaikan dana murah (current account savings account/CASA) perseroan sebesar 19,13% yoy menjadi Rp 156,2 triliun pada akhir Desember 2022. Dengan peningkatan tersebut, biaya dana (cost of fund/CoF) perseroan turun 53 basis poin (bps) yoy dari 3,13% pada akhir 2021 menjadi 2,60%.

Penurunan biaya dana juga ikut mengerek turun beban bunga (interest expense) hingga 14,94% yoy pada akhir tahun lalu. Dengan kinerja positif kredit dan DPK, aset bank yang berfokus pada pembiayaan rumah rakyat ini juga naik 8,14% yoy dari Rp 371,86 triliun menjadi Rp 402,14 triliun per 31 Desember 2022.

“Pertumbuhan bisnis tersebut juga diimbangi dengan penguatan modal, perbaikan kualitas serta peningkatan pencadangan, sehingga bisnis Bank BTN diharapkan terus tumbuh berkelanjutan,” katanya.

Adapun, dengan adanya penambahan modal dari Pemerintah, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank BTN mencapai sebesar 16,13% atau naik 233 bps per 31 Desember 2022. Kemudian, perbaikan proses bisnis turut menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Bank BTN sebesar 32 bps yoy menjadi 3,38%. Rasio pencadangan (coverage ratio) Bank BTN pun tetap naik sebesar 1.383 bps yoy menjadi 155,65% per 31 Desember.

Loan to deposit ratio (LDR) Bank BTN juga tetap stabil di level 92,65% per 31 Desember 2022. Di samping itu, rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio/LCR) berada di level yang sehat sebesar 238,50%.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...