Pentingnya Regulasi untuk Mendorong Pertumbuhan Industri Perbankan
“Fungsi dari bank kan sebagai intermediasi. Jadi ya, harus prudent. Jangan sampai kejadian seperti era 1998 silam. Itu bahaya kan,” sambung Pieter.
Dia mengakui, perbankan, terutama bank badan usaha milik negara (BUMN), sudah cukup ekspansif dalam penyaluran kredit. Sebab, hal itu menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbankan pun telah mencatat kinerja yang cukup baik dalam beberapa tahun terakhir. Bank juga berinovasi untuk memberikan layanan yang efisien.
Salah satu bank yang melakukan strategi tersebut yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Tahun lalu, bank pelat merah ini membukukan laba terbesar sepanjang sejarahnya. BNI telah mencetak pertumbuhan laba 68% secara tahunan menjadi Rp18,31 triliun.
Pada saat yang sama, pertumbuhan kredit BNI juga berhasil tumbuh 10,9% secara year-on-year (YoY). Rasio loan at risk (LaR) pun menyusut, dari 23% menjadi 16%. Tingkat biaya kredit menurun, dari 3,3% menjadi 1,9%. Kinerja moncer tersebut dibarengi penerapan good corporate governance (GCG) yang ketat oleh perseroan.
Hal tersebut ditandai oleh penghargaan The Best State Owned Enterprises dan masuknya BNI dalam Top 50 Big Cap Public Listed Companies dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Selain berkat GCG, penghargaan tersebut diraih BNI atas penerapan kestabilan bisnis jangka panjangnya.