Bank Mandiri: Jatuhnya 3 Bank AS Berdampak Kecil ke Pasar Keuangan
Adapun sebelumnya Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut kejatuhan tiga bank tersebut terjadi karena model bisnisnya yang rentan. Ada beberapa kondisi yang menunjukkan kerentanan tersebut. Pertama, pengumpulan dana yang dilakukan ketiga bank tersebut terkonsentrasi dari deposan-deposan besar yang memiliki karakteristik sama. Mayoritas nasabah ketiga bank itu adalah start up dan perusahaan teknologi keuangan dengan porsi melampaui 90% dari sumber dana pihak ketiga yang dikumpulkan.
Kedua, dana yang dikumpulkan kemudian sebagian besar ditempatkan di surat berharga pemerintah. Memang obligasi tersebut berisiko rendah karena milik pemerintah,
"Sehingga ini lah kenapa kemudian terjadi loss dalam valuasi sekuritasnya saat suku bunga The Fed naik yang kemudian imbal hasil atau yield naik, sehingga harganya jatuh dan terjadi valuasi negatif dari surat-surat berharganya," kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (16/3).
Valuasi aset yang negatif alias merugi itulah yang kemudian menggerogoti modal bank, terutama dalam kasus SVB. Saat bank berusaha mencari dana segar melalui penggalangan dana di bursa, muncul rumor sehingga menciptakan kekhawatiran dari deposan soal kondisi keuangan bank.
Namun Perry optimis terhadap kondisi bank di Indonesia. Ia menyebut deposan dari bank-bank di dalam negeri tidak terkonsentrasi, hanya ada sedikit bank yang memiliki konsentrasi deposan berkarakteristik sama, dan itupun presentasinya hanya 35%-40%.