Data Milik BSI Bocor di Dark Web, Ini Respons Manajemen
Kelompok peretas Rusia, LockBit menyebar data yang dicuri dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) ke situs gelap atau dark web. Hal ini seiring dengan telah berakhirnya masa negosiasi pada Selasa pagi (16/5).
Seperti dituliskan perusahaan keamanan teknologi yang berbasis di Singapura, Fusion Intelligence Center @ DarkTracer, melalui cuitan di akun Twitternya mengunggah tangkapan layar berisi sejumlah data BSI yang berhasil dibobol.
Sejumlah data yang bocor itu antara lain mengenai data operasional, pendanaan dan transaksi hingga database BSI yang diretas sejak 8 Mei hingga 15 Mei 2023.
Lockbit, dalam seruannya di situs gelap tersebut meminta agar masyarakat menghentikan penggunaan layanan BSI, termasuk mengajak teman hingga keluarga dekat.
"Hentikan penggunaan BSI. Orang-orang ini tidak tahu bagaimana melindungi uang dan informasi pribadi Anda dari penjahat. Mereka bahkan tidak bisa mendapatkan situs mereka dalam seminggu," tulis LockBit.
The negotiation period has ended, and the LockBit ransomware group has finally made all the stolen data from Bank Syariah Indonesia public on the dark web. pic.twitter.com/jQSmiCM1Ln— Fusion Intelligence Center @ DarkTracer (@darktracer_int) May 16, 2023
Merespons mengenai isu kebocoran data yang diakibatkan karena serangan siber, Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo memastikan, data dan dana nasabah dalam kondisi aman, sehingga nasabah dapat bertransaksi secara normal.