4 Konglomerat Indonesia Ini Masuk Jajaran 100 Orang Terkaya di Dunia

Lona Olavia
2 November 2023, 14:16
Pemilik Bayan Resources Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya kedua di Indonesia setelah Hartono bersaudara versi Majalah Forbes.
Laporan Keuangan Bayan Resources
Pemilik Bayan Resources Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya kedua di Indonesia setelah Hartono bersaudara versi Majalah Forbes.

Forbes Real Time Billionaire mencatat ada empat konglomerat asal Indonesia yang menempati jajaran 100 orang terkaya di dunia.

Di antaranya, ada duo pendiri dan pemilik Grup Djarum yakni yakni Robert Budi Hartono dan Michael Hartono. Selain itu ada pendiri Bayan Resources Low Tuck Kwong dan terbaru ada Prajogo Pangestu. 

Berikut daftar pengusaha Indonesia yang masuk 100 jajaran orang terkaya di dunia menurut Forbes Real Time Billionaire dikutip Kamis (2/11):

Low Tuck Kwong

Low Tuck Kwong masuk dalam urutan ke-62 dari daftar orang terkaya di dunia. Adapun ia menjadi orang paling kaya se-Indonesia di urutan pertama.  

Menurut data Forbes Real Time Billionaire-List, pria berusia 75 tahun itu memiliki nilai kekayaan bersih sebanyak US$ 24,6 miliar atau setara dengan Rp 389,9 triliun.

Dikenal sebagai raja batu bara, Low Tuck Kwong kelahiran Singapura adalah pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia. Ia juga mengendalikan perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources dan memiliki saham di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.

Low mendukung SEAX Global, yang sedang membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Ia bekerja di perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura saat remaja dan kemudian pindah ke Indonesia pada tahun 1972 untuk mendapatkan peluang yang lebih besar. Lalu berkembang pesat sebagai kontraktor bangunan tetapi mendapatkan jackpot setelah membeli tambang pertamanya pada tahun 1997. 

Robert Budi Hartono

Robert Budi Hartono masuk dalam urutan ke-66 dari daftar orang terkaya di dunia. Ia menjadi orang paling kaya di Indonesia pada urutan kedua. 

Menurut data Forbes Real Time Billionaire-List, pria berusia 82 tahun itu memiliki nilai kekayaan bersih sebanyak US$ 24 miliar atau setara dengan Rp 380,5 triliun.

Budi Hartono dan saudaranya, Michael Hartono (yang kekayaannya dicantumkan terpisah) mendapatkan sebagian besar kekayaan mereka dari investasi mereka di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Keluarga Hartono membeli saham BCA, setelah keluarga kaya lainnya, keluarga Salim, kehilangan kendali atas bank tersebut selama krisis ekonomi Asia tahun 1997-1998.

Keluarga ini pertama kali menjadi kaya karena tembakau dan masih menjadi salah satu pembuat rokok kretek terbesar di negara ini.

Dalam IPO terbesar kedua di Indonesia pada tahun 2022, kakak beradik ini mendaftarkan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), pemilik raksasa e-commerce Blibli, dan mengumpulkan US$ 510 juta.

Michael Hartono

Michael Hartono masuk dalam urutan ke-69 dari daftar orang terkaya di dunia. Ia menjadi orang paling kaya di Indonesia pada urutan ketiga.

Menurut data Forbes Real Time Billionaire-List, pria berusia 84 tahun itu memiliki nilai kekayaan bersih sebanyak US$ 23 miliar atau setara dengan Rp 364,6 triliun.

Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu masuk ke posisi 100 besar orang terkaya di dunia, tepatnya ada di posisi ke-98. Ia menjadi orang paling kaya di Indonesia pada urutan keempat.

Menurut data Forbes Real Time Billionaire-List yang diakses pada Kamis (1/11), Prajogo Pangestu memiliki nilai kekayaan bersih sebanyak US$ 16,9 miliar atau setara dengan Rp 267,9 triliun.

Putra seorang pedagang karet tersebut memulai bisnis perkayuan pada akhir tahun 1970-an. Perusahaannya, PT Barito Pacific Timber, go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi PT Barito Pacific Tbk (BRPT)setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007.

Pada tahun 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Pada tahun 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di negara ini. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021.

Setelah perusahaan pertambangan batu baranya PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) go public pada Maret 2023, Pangestu mencatatkan saham perusahaan energi terbarukan, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), enam bulan kemudian pada Oktober 2023.

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...