4 BPD Merapat, Bank BJB Bakal Jadi Induk KUB Terbesar di Indonesia

Syahrizal Sidik
11 Desember 2023, 17:51
4 BPD Merapat, Bank BJB Bakal Jadi Induk KUB Terbesar di Indonesia
bank bjb
bank bjb

“KUB memang salah satu strategi yang paling tepat untuk BPD dalam menghadapi, tidak hanya ketentuan permodalan, tetapi juga persaingan perbankan yang semakin ketat di era digital. Dengan KUB, bank-bank BPD bisa melakukan sinergi untuk membentuk ekosistem yang bisa bersaing,” ujar Piter. 

Piter mengungkapkan sinergi dengan skema KUB yang dilakukan oleh BPD merupakan langkah pintar, karena mampu memaksimalkan berbagai potensi dan peluang di sektor perbankan. Kata Piter, industri perbankan sudah sangat kompleks dan kebutuhan utama bank digital ya ekosistem serta infrastruktur teknologi informasinya, artinya membutuhkan modal besar. 

"Saya kira peluang KUB yang ditawarkan oleh bank bjb dengan berbagai potensi sinergitas lainnya yang mengikuti, dapat menjadi sebuah solusi," tutur Piter.

Jika bersinergi bersama bank bjb dalam skema KUB, lanjut Piter, pengembangan tersebut bisa menggunakan izin yang sudah dimiliki bank bjb, sekaligus memanfaatkan berbagai infrastruktur, teknologi informasi dan knowledge yang sudah dimiliki bank bjb.

Piter menjelaskan, bank bjb saat ini menjadi salah satu bank nasional yang memiliki jaringan luas dan layanan terintegrasi, apalagi sudah tersedia berbagai layanan digital yang memudahkan nasabah. Karena itu, ia yakin, kinerja bank bjb akan tetap solid. 

Bahkan, bank daerah yang bergabung dengan bank bjb akan mendapat keuntungan berkat berbagai sumber daya yang sudah dimiliki bank bjb. Apalagi, bank bjb juga terus diarahkan menjadi hybrid banking. Menurutnya, digitalisasi layanan yang sudah dilakukan bank bjb sudah sangat baik dan akan mampu mengakselerasi kinerja bisnis. 

"Saya selalu mengatakan, digital bank itu sebuah keniscayaan. Tidak mungkin bank itu tidak mengembangkan layanan digital.  Tanpa bertransformasi ke bank digital mereka akan kalah dalam persaingan di masa depan," tegas Piter.  

Sampai dengan periode kuartal ketiga tahun ini, bank bersandi BJBR ini secara konsolidasi membukukan laba bersih sebesar Rp1,42 triliun. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tercatat sebesar Rp5,23 triliun. Pertumbuhan kredit BJBR tercatat 10,2 % menjadi Rp 125 triliun yang tumbuh pada seluruh segmen kredit baik konsumsi ataupun segmen bisnis. 

Total aset tercatat sebesar Rp179,31 triliun pada September 2023. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat 1,26% dan NPL net 0,63%. Adapun, dari segi himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank tercatat Rp130,86 triliun. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...