Korporasi Rajin Menabung di Bank Jelang Pemilu, Ini Kata Ekonom

 Zahwa Madjid
24 Januari 2024, 21:42
dpk, bank, korporasi, pemilu, pilpres
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Petugas menghitung uang pecahan rupiah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Button AI Summarize

Bank Indonesia melaporkan dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada Desember 2023 tercatat Rp 8.234 triliun, tumbuh 3,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan DPK utamanya didorong oleh DPK Korporasi sebesar 5,0% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan perorangan 3,2%.

BI memperkirakan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan melambat pada kuartal pertama 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya. Perlambatan tersebut terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) pertumbuhan DPK sebesar 16,1%, jauh di bawah kuartal sebelumnya 93,7%.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin menilai korporasi masih akan gemar menabung di bank jelang pemilu 2024. Karena korporasi masih cenderung menahan untuk investasi dan ekspansi.

“Kedua hal itu butuh peritmbangan yang cukup matang dan kejelasan meskipun dibalik peristiwa ini ada peningkatan volume konsumsi masyarakat pasti itu terjadi,” ujar Amin kepada Katadata.co.id, Rabu (24/1).

Menurut Amin, selain peristiwa pemilu, ia menilai kemungkinan korporasi menabung di bank sebagai fenomena yang hanya sementara. Terdapat kemungkinan pada kuartal ketiga dan keempat setelah pemilu usai, para perusahaan akan mulai berinvestasi kembali.

“Bisa jadi hanya seasonal karena awal tahun mungkin di kuartal ketiga dan keempat akan membuka lagi peluangnya menuju akhir tahun sekarang menjalani dengan apa adanya aja jadi wajar DPK menurun korporasinya tumbuh cukup besar karena mereka banyak menahan,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...