Ini Alasan Kendaraan Listrik Belum Masif di Pasar Pembiayaan

Nur Hana Putri Nabila
5 Maret 2024, 15:36
Ini Alasan Kendaraan Listrik Belum Masif di Pasar Pembiayaan
ANTARA FOTO/Syaiful Arif/tom.
Pemilik mobil listrik melakukan pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Ultra Fast Charging (SPKLU) di rest area teras melati ruas tol Jombang-Mojokerto (Jomo) KM 695A Kedungmlati, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (22/12/2023).

“Kami dalam mengelola atau mengawasi ini tidak seluruhnya pakai SE. Kalau mekanisme pasarnya kuat dan berjalan dengan baik, regulator bisa memberikan bimbingan dan pengawasan,” kata Agusman.

Berdasarkan Laporan Keuangan Keberlanjutan Tahun 2022 dan data Kementerian Perindustrian mencatat terdapat beberapa perusahaan pembiayaan yang telah melakukan pembiayaan untuk produk sustainable finance. Namun, jumlah kontrak baru masih sangat kecil dibandingkan peluang ekspansi pasar, khususnya pada pembiayaan kendaraan listrik di Indonesia. 

Selain itu, dari beberapa perusahaan tersebut, secara umum, alokasi pembiayaan untuk kendaraan listrik masih rendah, yaitu di bawah 1% atau kurang dari Rp 100 miliar dari total pembiayaan yang diberikan oleh setiap perusahaan. 

Hal tersebut mencerminkan realitas penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia yang masih terbilang minim. Pada tahun 2022, pangsa pasar KBLBB hanya mencapai 1% dibandingkan dengan kendaraan bermotor konvensional lainnya di Indonesia.

Meskipun demikian, ada potensi pertumbuhan yang menjanjikan berkat berbagai program yang mendorong adopsi KBLBB dalam masyarakat. Penjualan KBLBB memiliki peluang besar untuk meningkat bahkan menciptakan kesempatan bisnis yang menarik bagi perusahaan pembiayaan.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...