Bank Danamon Targetkan KPR Bisa Tumbuh 7-10%
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menargetkan pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di kisaran 7-10% pada 2024. Head Consumer Funding & Wealth Business Bank Danamon, Ivan Jaya mengatakan sejauh ini kredit Bank Danamon mencatatkan tren positif.
Menurut Ivan salah satu penyangga pertumbuhan kredit adalah sisi konsumer bisnis seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Danamon juga mencatat pertumbuhan untuk kartu kredit dari sisi konsumer.
Ivan mengatakan KPR merupakan salah satu motor untuk penggerak pertumbuhan pendapatan perusahaan. Merujuk pembukuan tahun lalu, KPR Bank Danamon tumbuh lebih dari 50% secara tahunan. Dengan demikian, Ivan mengatakan Danamon menargetkan kenaikan KPR sekitar 7-10% untuk tahun ini.
“Sekarang outstanding-nya juga tumbuh baik,” kata Ivan kepada wartawan dalam Media Briefing Bank Danamon di Bogor, Kamis (11/7).
Berdasarkan paparan perusahaan atas kinerja kuartal I 2024, penyaluran kredit Danamon tumbuh 18% year-on-year (yoy) menjadi Rp 179,7 triliun. Secara rinci, penyaluran kredit di segmen wholesale business naik 15% menjadi Rp 103,2 triliun sedangkan kredit di segmen konsumer tumbuh lebih tinggi, yakni 24% menjadi Rp 76,5 triliun.
Mendorong Pertumbuhan Dana Murah
Sejalan dengan target pertumbuhan kredit, Ivan mengatakan pertumbuhan dana murah atau current account saving account (CASA) dan tabungan Bank Danamon sepanjang semester I lebih besar, yakni sekitar 50% hingga 55%. Hal lain menurut Ivan yang menjadi perhatian adalah pertumbuhan deposito.
Ia mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga Bank Danamon, khususnya dana di tabungan, secara year on year mungkin masih lebih rendah dari 10%. Namun, menurut dia pencapaian itu justru menjadi motivasi perusahaan untuk bergerak lebih maju.
“Ini yang membuat kami harus memberikan cara yang lebih kreatif dan solusi lebih tepat buat para nasabah sehingga bisa membantu untuk meningkatkan dana pihak ketiga,” ucapnya.
Ivan juga menyebut hingga kuartal II 2024 rasio intermediasi makroprudensial (RIM) masih dalam kondisi yang sehat. Adapun likuiditas berada masih di level aman, yakni tidak lebih dari 100%.