Rupiah Terancam Melemah Karena The Fed Tahan Suku Bunga Lebih Lama

Ringkasan
- Pertemuan tiga sekjen Koalisi Perubahan membahas mempertahankan koalisi hingga Pilkada DKI Jakarta.
- Ketiga partai Koalisi Perubahan memiliki cukup kursi di DPRD DKI untuk maju bersama di Pilkada, dan ingin menciptakan tradisi baru berkoalisi hingga level daerah.
- Pertemuan juga mencakup syukuran atas kenaikan signifikan perolehan suara tiga partai dalam Pileg.

Sejumlah analis memproyeksikan rupiah masih akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Hal ii dipicu oleh kebijakan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed dan faktor eksternal lainnya.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengungkapkan penyebab pelemahan ini karena pernyataan hawkish dari dua pejabat The Fed, Austan Goolsbee dan John Williams, yang menilai belum ada urgensi untuk menurunkan suku bunga.
Melalui pernyataan hawkish tersebut, The Fed memberi sinyal masih mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu lama. Hal ini akan berdampak pada penguatan dolar AS dan pelemahan rupiah.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound karena pernyataan The Fed. Potensi pergerakan hari ini berada di kisaran Rp 16.450 hingga Rp 16.550 per dolar AS," ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (24/3).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah di level Rp 16.549 per dolar AS pada pukul 09.15 WIB, turun 47,50 poin (0,29%) dari penutupan sebelumnya.
Sementara itu, pengamat pasar uang Ariston Tjendra justru menilai rupiah masih berpotensi melemah akibat kebijakan tarif baru yang akan diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025.
"Pasar khawatir akan dampak negatif pengenaan tarif baru ini. Selain itu, meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah turut menambah kekhawatiran pasar," kata Ariston.
Ariston juga mencatat indeks dolar AS naik ke area 104,10 pada pagi ini, setelah sebelumnya bergerak di kisaran 103 pada akhir pekan lalu.
"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp 16.550 per dolar AS, dengan level support di sekitar Rp 16.400 per dolar AS," ujarnya.