Beda Strategi Produksi Perusahaan Batu Bara di Tengah Penurunan Harga

Image title
7 Agustus 2020, 08:00
Ilustrasi, aktivitas tambang batu bara. Penurunan harga batubara acuan (HBA) di tengah pandemi corona mmebuat Adaro memutuskan memangkas produksi, sementara Bukit Asam tetap mempertahankan target.
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Ilustrasi, aktivitas tambang batu bara. Penurunan harga batubara acuan (HBA) di tengah pandemi corona mmebuat Adaro memutuskan memangkas produksi, sementara Bukit Asam tetap mempertahankan target.

Sementara PT Bukit Asam Tbk menempuh strategi berbeda, yakni tetap mempertahankan produksi batu bara di tengah penurunan HBA dan kondisi pandemi corona. Targetnya, perseroan mampu memproduksi sekitar 30 juta ton batu bara tahun ini.

Meski begitu, target tersebut tumbuh konservatif karena realisasi produksi batu bara 2019 mencapai 29,19 juta tun, tumbuh 20% dibandingkan produksi 2018.

"Kami optimis dapat mencapai kinerja keuangan yang positif di tengah situasi pandemi Covid-19 ini," kata Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie kepada Katadata.co.id.

Sehubungan dengan harga batu bara yang sukar untuk diprediksi dan tidak dapat dikontrol, upaya yang dilakukan Bukit Asam adalah terus melakukan efisiensi dan operational excellence di seluruh rantai bisnis. Upaya ini dilakukan untuk untuk menghasilkan kinerja operasional yang optimal.

Bukit Asam belum menyampaikan laporan keuangan tengah tahunnya, namun karena pandemi corona perusahaan tambang milik pemerintah ini memperkirakan ada penurunan pendapatan di bawah 25% pada periode yang berakhir Juni 2020 dibandingkan Juni 2019. Sementara, laba bersihnya juga diperkirakan turun antara 25-50%.

Terkait HBA yang terus turun, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan pandemi Covid-19 dan tingginya stok batu bara di pasar global berdampak pada tren penurunan HBA lima bulan terakhir.

"Penurunan HBA bulan Agustus 2020 ini masih disebabkan pandemi Covid-19 yang mengakibatkan turunnya permintaan di beberapa negara pengimpor batu bara, sementara stok di pasar global juga makin meningkat," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Rabu (5/8).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...