Peluang Telkom Wujudkan Pertama Kalinya IPO Anak Usaha Makin Besar

Image title
16 September 2020, 16:27
Telkom
Arief Kamaludin|KATADATA
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, anak usaha Telkom yang disiapkan untuk IPO tersebut adalah PT Dayamitra Telekomunikasi

Namun, hingga berita ini ditulis, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dan Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo belum merespons upaya konfirmasi dari Katadata.co.id.

Sebelumnya, manajemen Telkom sudah berulang kali berencana melakukan IPO anak usahanya. Namun, rencana itu selalu kandas karena berbagai sebab. Misalnya, Mitratel pernah diwacanakan bakal IPO pada kuartal III 2013 dan pada tahun 2017 silam.

Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya menyatakan, prospek IPO Mitratel akan ditentukan oleh jumlah saham yang bakal dilepas ke publik serta rencana penggunaan dana hasil IPO tersebut. "Namun secara struktural dari induknya yaitu Telkom,  cukup kuat secara permodalan sehingga ini menjadi faktor positif bagi Mitratel," katanya kepada Katadata.co.id.

Jika rencana berjalan mulus, Mitratel akan menjadi anak usaha pertama Telkom yang mencatatkan sahamnya di bursa saham. Mitratel merupakan salah satu dari 11 anak usaha Telkom dengan kepemilikan saham langsung.

Mitratel mulai menapaki bisnis menara telekomunikasi sejak 2008 dan sampai saat ini telah mengelola lebih dari 16 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Aksi korporasi terakhirnya adalah meneken perjanjian pembelian menara milik PT Indosat Tbk pada 20 Desember 2019. Perjanjian itu berupa pengalihan kepemilikan atas 2.100 menara telekomunikasi (3.982 tenant) beserta perizinannya kepada Mitratel. Nilai transaksinya mencapai Rp 4,44 triliun.

Potensi IPO BUMN Lain

Selain rencana IPO Mitratel, Kementerian BUMN memang mendorong perusahaan-perusahaan BUMN mencari pendanaan di pasar modal. Seperti mendorong PT Pertamina (Persero) agar melakukan IPO terhadap dua anak usahanya dalam dua tahun ke depan.

Dorongan tersebut, disampaikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Ia menilai IPO dua subholding Pertamina sebagai bagian dari upaya Kementerian BUMN untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Pertamina.

Tujuan lainnya adalah sebagai alat ukur kinerja atau key performance indicator (KPI) yang lebih jelas. “Dalam dua tahun ke depan subholding ini kami mau go public supaya terjadi transparansi dan akuntabilitas,” kata Erick melalui video conference, Jumat (12/6).

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...