Beban Keuangan Naik, Rugi Lippo Karawaci Membengkak Jadi Rp 2,2 T

Image title
2 November 2020, 12:59
lippo, grup lippo, lippo group, lippo karawaci, siloam hospital, bisnis lippo, bisnis properti lippo, lippo karawaci rugi
Donang Wahyu | Katadata
Lippo

Selain mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan, Lippo juga berhasil menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 0,25% menjadi Rp 5,25 triliun pada triwulan III 2020. Hal ini membuat laba bruto Lippo sebenarnya mengalami pertumbuhan 1% menjadi Rp 3,22 triliun dalam sembilan bulan tahun ini.

Meski begitu, beban usaha Lippo justru naik 2,42% menjadi Rp 2,96 triliun. Beberapa pos pada beban penjualan yang mengalami peningkatan seperti gaji & kesejahteraan karyawan, iklan & pemasaran, dan listrik & air. Beban lainnya juga naik 15,54% menjadi Rp 1,62 triliun.

Beban-beban inilah yang membuat profitabilitas Lippo tergerus dan membuat perusahaan terus merugi. Meski sudah dikurangi beban-beban tersebut, tercatat rugi usaha Lippo pada triwulan III 2020 masih lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu rugi Rp 622,88 miliar dibandingkan rugi Rp 902,41 miliar.

Komponen yang membuat rugi bersih Lippo membengkak pada triwulan III 2020 adalah beban keuangan dengan nilai bersih Rp 1,17 triliun. Nilai beban keuangan bersih tersebut lebih besar hingga 55,63% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang senilai Rp 755,93 miliar saja.

Beban keuangan bersih terdiri dari beban keuangan kotor dan beban bunga seperti obligasi, pinjaman bank, dan sewa pembiayaan. Beban keuangan kotor Lippo senilai Rp 489,23 miliar pada triwulan III 2020 atau meningkat hingga 136,71%.

Sementara, beban bunga obligasi Lippo sebenarnya mengalami penurunan 0,27% menjadi Rp 640,4 miliar. Tapi, beban bunga pinjaman bank mengalami peningkatan hingga 245,25% menjadi Rp 112,9 miliar.

Tercatat, Lippo memiliki utang bank jangka pendek pada triwulan III 2020 senilai Rp 1,54 triliun, naik hingga 135,77% dibandingkan dengan per akhir 2019 lalu. Sementara, utang bank jangka panjang Lippo per September 2020 senilai Rp 580,31 triliun, naik 239,53% dibandingkan 2019 lalu.

Meski rugi perusahaan membengkak, jumlah aset Lippo masih mencatatkan pertumbuhan. Per September 2020, jumlah aset Lippo mencapai Rp 60,08 triliun, tumbuh hingga 9,09% dibandingkan Desember 2019 yang senilai Rp 55,07 triliun.

Sementara, jumlah liabilitas Lippo pada akhir triwulan III 2020 meningkat 39,34% menjadi Rp 28,84 triliun. Kenaikan pesat tercatat pada jumlah liabilitas jangka pendek sebesar 55,56% menjadi Rp 10,7 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...