Jalan Panjang Eximbank Indonesia Tekan NPL yang Tembus 23%

Image title
19 November 2020, 11:26
ekspor, lembaga pembiayaan ekspor indonesia, indonesia eximbank, lpei, pmn, penyertaan modal negara, ekspor impor, pembiayaan ekspor, kredit, perbankan, bumn, neraca perdagangan, keuangan negara
www.whitespace.co.id
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank

Sementara, per Oktober 2020, LPEI mampu menyalurkan pembiayaan senilai Rp 92,36 triliun. Hingga akhir tahun, diproyeksi mampu menyalurkan pembiayaan senilai Rp 93,08 triliun atau turun 5,1% secara tahunan. Sementara tahun depan, diproyeksi akan meningkat menjadi Rp 96,9 triliun.

Mengenai profitabilitas, LPEI mampu membukukan laba bersih hingga Oktober tahun ini Rp 234 miliar. Hingga akhir tahun, laba diproyeksi mampu mencapai Rp 251 miliar, berbanding terbalik dari rugi bersih yang dialami LPEI pada 2019 lalu yang mencapai Rp 4,77 triliun. Tahun depan, LPEI bahkan menargetkan mampu membukukan laba bersih hingga Rp 501 miliar.

LPEI dan Penyertaan Modal Negara

Tahun lalu LPEI mendapatkan tambahan penyertaan modal negara (PMB) dari pemerintah sebesar Rp 2,5 triliun. Sejak dibentuk, LPEI sudah mendapatkan PMN dari pemerintah senilai 18,7 triliun per Oktober 2020. 

Dari penerimaan dana tersebut, LPEI telah menyalurkan dalam bentuk penugasan umum senilai Rp 12,5 triliun, sepenuhnya dalam bentuk pembiayaan kepada eksportir. Selain itu, dana PNM ini juga disalurkan senilai Rp 6,2 triliun sebagai penugasan khusus ekspor oleh pemerintah.

"Dari PMN yang diberikan tersebut, telah berhasil di-multiplayer-kan sebesar kurang lebih 5 kali," kata Daniel. Sehingga, total pembiayaan yang disalurkan oleh LPEI sejauh ini mencapai Rp 92 triliun kepada sekitar 491 debitur korporasi, syariah, dan UMKM.

Dari hasil PNM itu pula, LPEI telah menyalurkan total pinjaman senilai Rp 9,4 triliun dan total asuransi senilai Rp 9,3 triliun. LPEI juga memberikan jasa konsultasi kepada 59 eksportir baru dan lebih dari 2.200 UKM berorientasi ekspor binaan.

Tahun depan, LPEI kembali mengusulkan PMN hingga Rp 5 triliun. Modal ini akan digunakan untuk penugasan umum senilai Rp 2,5 triliun dan untuk penugasan khusus senilai Rp 2,5 triliun. Penyaluran fasilitas LPEI ini difokuskan pada sektor dan komoditas yang diproyeksi mengalami perbaikan, serta memiliki dampak besar dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Tujuannya PMN untuk peningkatan kapasitas usaha LPEI di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi. Dengan adanya PMN, maka peluang LPEI untuk membantu atau masuk ke dalam program PEN maupun peningkatan ekspor nasional, dapat lebih baik lagi," kata Daniel.

Ia menjelaskan, tahun depan akan ada perbaikan ekspor di beberapa sektor sejalan dengan perbaikan ekonomi dunia. Untuk itu, ada beberapa sektor yang bakal dibiayai, dijamin, dan diasuransikan oleh LPEI pada 2021. LPEI menargetkan mampu menjamah sektor seperti perindustrian, pertambangan, dan pertanian.

Pada sektor perindustrian, LPEI menargetkan mampu memberikan pembiayaan dengan porsi mencapai 30,3% dari kegiatan ekspor di sektor ini. Paling besar, LPEI menargetkan memberikan pembiayaan pada sektor turunan minyak kelapa sawit sebesar 8,1%.

Sementara, dari sektor pertambangan, LPEI ingin memberikan pembiayaan dengan porsi mencapai 8,7% dari kegiatan ekspor. Terbesar, LPEI memberikan pembiayaan kepada sektor turunan yaitu batu bara sebesar 4,6%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...