Alasan di Balik Penyederhanaan Nama Telkom Indonesia

Image title
7 Desember 2020, 13:59
Telkom
Arief Kamaludin|KATADATA
Telkom Indonesia

Perusahaan milik pemerintah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk telah resmi mengganti namanya menjadi lebih sederhana yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Apa alasan di balik penyederhanaan nama Telkom tersebut?

Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza menyampaikan pada prinsipnya Telkom tidak melakukan perubahan nama. Hanya penyesuaian penyebutan dalam pencatatan di Bursa Efek Indonesia saham.

"Tujuan kami melakukan permohonan penyesuaian nama ini semata-mata agar penulisan atau penyebutan nama perusahaan adalah benar mengacu ke Anggaran Dasar kami," kata Reza melalui rilis yang diberikan kepada Katadata.co.id pada Jumat (4/12) malam.

Berdasarkan surat Bursa Efek Indonesia, perubahan nama menjadi Telkom Indonesia ini telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dengan begitu, terhitung Jumat, 4 Desember 2020, sebagai perusahaan yang melantai di BEI, namanya resmi menjadi Telkom Indonesia.

"Perdagangan efek PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk di Bursa Efek Indonesia tetap menggunakan kode TLKM," seperti dikutip dari surat BEI bertanda tangan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 Vera Florida, dikutip Jumat (4/12).

Sayangnya, pada hari pertama perdagangan dengan nama baru, saham Telkom ditutup pada harga Rp 3.250 per saham atau lebih rendah 1,52% dibanding harga pada hari sebelumnya. Berdasarkan data RTI, total saham yang diperdagangkan oleh investor sebanyak 170,42 juta unit saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 552,89 miliar.

Saham Telkom pada hari ini pun tercatat dijual oleh investor asing dengan nilai jual bersih Rp 125,55 miliar di pasar reguler. Nilai jual oleh investor asing ini, menempatkan Telkom sebagai emiten dengan nilai jual bersih oleh asing tertinggi kedua setelah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Pada perdagangan sesi pertama hari ini, saham Telkom sudah kembali naik ke level Rp 3.290 per saham.

Bisnis telekomunikasi tumbuh subur di tengah pandemi Covid-19. Namun, pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada triwulan III 2020 senilai Rp 99,94 triliun atau turun 2,62% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 102,63 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan Telkom di keterbukaan informasi, Rabu (4/11), pendapatan Telkom dari bisnis data, internet, dan jasa teknologi informatik senilai Rp 56,45 triliun pada September 2020. Catatan itu mengalami peningkatan 3,46% dari September 2019 senilai Rp 54,56 triliun.

Selain itu, pendapatan Telkom dari produk Indihome pada triwulan III 2020 senilai Rp 16,11 triliun. Raihan tersebut juga tercatat naik hingga 17,07% dibandingkan dengan pendapatan dari Indihome pada periode sama tahun lalu senilai Rp 13,76 triliun.

Anjloknya total pendapatan Telkom karena bisnis lain mengalami penurunan signifikan pada triwulan III 2020. Misalnya, pendapatan dari bisnis telepon turun hingga 28,76% secara tahunan menjadi Rp 15,13 triliun. Lalu, pendapatan lainnya hanya Rp 3,52 triliun atau turun 49,16% secara tahunan.

Meski begitu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Telkom, tercatat senilai Rp 16,67 triliun atau lebih besar 1,34% secara tahunan. Hal itu disebabkan laba yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali senilai Rp 6,27 triliun atau turun 6,97% secara tahunan.

Kepentingan non-pengendali, merupakan hak keuntungan yang didapat oleh pihak yang bukan pengendali dari perusahaan anak. Salah satu anak usaha Telkom, Telkomsel, sahamnya dimiliki oleh Singapore Telecom Mobile Pte Ltd. sebesar 35%.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...