Relaksasi Pajak Mobil 0%, Astra dan Indomobil Pertahankan Pangsa Pasar

Image title
2 Maret 2021, 13:05
astra, indomobil, penjualan mobil, pajk mobil, ppnbm, saham, bursa, toyota, daihatsu, suzuki, nisan
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil pada tahun 2021 sebanyak 750.000 unit.

Di tengah lesunya industri otomotif Tanah Air akibat pandemi Covid-19, pemerintah memberi insentif potongan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil 0%. Dua perusahaan otomotif terbesar Indonesia menyatakan bakal saling mempertahankan pangsa pasar penjualan kendaraan roda empat.

Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto mengatakan Astra bakal menyesuaikan dengan estimasi target penjualan kendaraan roda empat dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Asosiasi produsen mobil ini menargetkan penjualan 750 ribu unit tahun ini.

Target penjualan mobil tersebut sebenarnya masih lebih rendah dari realisasi penjualan pada tahun sebelum adanya pandemi Covid-19. Namun, target itu lebih besar sekitar 41% dari realisasi penjualan pada 2020 sebanyak 532 ribu unit, turun 48% dari setahun sebelumnya.

Dari target Gaikindo tersebut, Astra bakal mempertahankan pangsa pasar minimal setengahnya. "Paling tidak, kami dapat mempertahankan pangsa pasar minimal 50% untuk kendaraan roda empat," kata Boy kepada Katadata.co.id, Senin (1/3).

Sepanjang 2020, penjualan mobil Astra menurun 50% secara tahunan, menjadi 270 ribu unit. Artinya, tahun lalu pangsa pasar Astra mencapai lebih dari 50% dari total penjualan mobil. Penjualan mobil Astra tahun lalu masih ditopang merek Toyota sebanyak 162 ribu unit. Merek mobil di bawah Astra lainnya, seperti Daihatsu, Isuzu, dan Peugeot.

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) juga mengaku mempertahankan pangsa pasar penjualan mobil tahun ini secara optimal. "Pasti kami optimalkan pangsa pasar," kata Direktur Indomobil Evensius Go kepada Katadata.co.id, Senin (1/3).

Evensius mengatakan optimalisasi pangsa pasar Indomobil akan dilakukan dengan meluncurkan beberapa model baru di pasar pada 2021. Beberapa merek yang ada di bawah Indomobil, yaitu Nissan, Suzuki, KIA, Audi, dan Volkswagen (VW).

Penjualan mobil khusus merek Suzuki dan Nissan sepanjang 2020 totalnya mencapai 77 ribu unit. Dari dua merek mobil tersebut, pangsa pasar kendaraan roda empat Indomobil mencapai 15% dari total penjualan mobil 2020 yang sebanyak 532 ribu unit.

Di tengah upaya mempertahankan pangsa pasar, dimana pandemi Covid-19 masih membayangi, masing-masing perusahaan menyambut baik insentif potongan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil 0% yang mulai berlaku awal bulan ini.

Evensius mengatakan, dengan adanya kebijakan ini, cukup membantu industri otomotif yang terkena dampak Covid-19 sejak 2020. Meski begitu, ia belum bisa memperkirakan dampak nyata relaksasi tersebut pada angka penjualan mobil.

"Kami harapkan dalam beberapa pekan ke depan, kami sudah bisa melihat dampak positifnya," kata Evensius menambahkan.

Astra pun secara umum menilai kebijakan tersebut bakal berdampak positif. Untuk itu, Astra menyambut karena bisa menjadi stimulus yang mendorong penjualan mobil.

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengatakan kebijakan itu akan berdampak pada penjualan kendaraan roda empat Astra. "Tapi, dampaknya masih perlu kami kalkulasi dulu. Sebab, kan baru efektif ya," kata Tira kepada Katadata.co.id, Senin (1/3).

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai, relaksasi PPnBM ini diharapkan dapat meningkatkan minat beli masyarakat terhadap kendaraan roda empat. Namun, di tengah kondisi ekonomi yang lesu akibat pandemi Covid-19, relaksasi itu belum berpengaruh besar pada industri.

"Pengaruhnya sepertinya tidak terlalu besar karena kondisi sekarang belum pulih. Paling tidak, (relaksasi) mengurangi penurunan (penjualan) yang sangat dalam dibandingkan tahun sebelumnya," kata Sukarno.

Kebijakan ini sebenarnya sempat ditolak oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada akhir tahun lalu, tapi kali ini berbeda. Ia menjelaskan alasan menetapkan PPnBM menjadi nol persen untuk mobil baru karena industri otomotif merupakan sektor yang penting.

"Tidak hanya dari sisi pekerjaan, tapi juga ekspor dan yang lain -lain," kata Sri Mulyani dalam wawancara khusus kepada Katadata.co.id, Minggu (14/2).

Sri menilai menggerakkan industri otomotif ini penting sehingga permintaan masyarakat perlu didorong dengan berbagai kebijakan. Sehingga pemerintah pun menetapkan syarat pembebasan PPnBm hanya untuk mobil yang memiliki konten lokal tinggi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...