Penutupan Giant Tak Untungkan Hypermart, Minimarket Masih Unggul

Image title
3 Juni 2021, 16:51
Keputusan PT Hero Supermarket Tbk menutup gerai retail Giant dianggap tidak akan menguntungkan pengelola gerai raksasa lain.
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Warga membeli kebutuhan pokok di gerai swalayan Giant di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021).

Kinerja Keuangan

Tak hanya itu, operasional bisnis gerai besar dianggap menimbulkan biaya operasi, terutama komponen sewa tempat dan tenaga kerja, yang lebih tinggi dibanding biaya operasional minimarket.

Sebagai perbandingan, beban gaji HERO menyumbang sekitar 10%-13% dari total pendapatan sepanjang 2019-2020. Di sisi lain, beban serupa hanya menyumbang 8%-9% dari total pendapatan Alfamart.

Menurut kinerja keuangan, perusahaan pengelola gerai besar mengalami penurunan pendapatan dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu semakin mempersulit persaingan gerai besar dengan minimarket. 

Dalam laporan keuangan kuartal I 2021 diketahui, HERO terus mengalami kerugian operasional. Pendapatan menurun 16% menjadi Rp1,7 triliun pada tiga bulan pertama 2021, dibanding Rp2,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, MPPA juga akan kesulitan memperluas gerainya secara signifikan, karena pendapatannya menurun sebesar 22% selama 2020, dan terus mengalami kerugian operasional.

Fitch Ratings memperkirakan Alfamart akan membukukan pertumbuhan pendapatan sekitar 5% pada 2021 dengan marjin EBITDA di kisaran 6%. Proyeksi itu didukung oleh kombinasi ekspansi toko dan pemulihan pertumbuhan penjualan toko yang ada.

Halaman:
Editor: Lavinda
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...