Saling Silang Investasi, Emtek Suntik Dana Rp 5,5 T ke Grab Indonesia

Image title
6 Juli 2021, 17:22
Beverly Gunawan, Corporate Communication Head Emtek menyampaikan, transaksi yang dilakukan pada 30 Juni 2021 itu membuat Emtek memiliki total 5,88% saham di Grab Indonesia.
Emtek, Grab
Logo Emtek dan Grab

"Ini adalah investasi dua tahap, Grab Holdings masuk Emtek, dan Emtek masuk ke Grab Indonesia. Kami melakukan ini karena melihat bahwa ada irisan-irisan dari ekosistem digital," ujar Sutanto dalam paparan publik di kantornya, Jakarta, Kamis (3/6).

Menurut dia, silang investasi ini bisa membawa hubungan kedua perusahaan ke tahap berikutnya. Hal ini juga memudahkan kedua perusahaan melakukan diskusi yang lebih terbuka dan dalam. Pasalnya, sebelum melakukan investasi, kedua entitas merupakan perusahaan yang berdiri secara independen.

"Hal yang menarik adalah memang ini ekosistem digital, perkembangan bisnis modelnya kan dinamis di indonesia kan banyak super apps," ujarnya.

Meski demikian, Sutanto mengatakan, perusahaan masih belum mengetahui bentuk kerja sama atau kolaborasi antara Bukalapak dan Grab. Untuk saat ini, Emtek dan Grab masih fokus pada masalah investasi dan belum membicarakan lebih rinci mengenai langkah kolaborasi bisnis ke depannya.

Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan, bisnis digital sudah menjadi keharusan untuk setiap perusahaan, apalagi di tengah pandemi Covid-19.

Perusahaan besar, seperti Astra dan Emtek yang terus menambah modal ke perusahaan digital, berpeluang menekan biaya yang jauh lebih besar. Meski begitu, kesuksesannya salah satunya utilisasi ekosistem yang sudah ada di grup tersebut.

"Jadi bisnis digital sangat bagus jika memiliki ekosistem yang sangat bagus. Mulai dari supply chain (rantai suplai), merchandise chain (rantai barang dagangan), pembayaran digital, dan database pelanggan," kata Janson kepada Katadata.co.id.

Melihat persaingan bisnis digital di Indonesia yang sudah diisi oleh perusahaan rintisan (startup), kehadiran pemain-pemain besar membuat persaingan menjadi makin ketat. Namun, persaingan ketat tersebut dinilai tidak bisa terhindarkan.

"Penggunaan digital bisnis adalah keharusan dengan memanfaatkan ekosistem yang sudah existing di grup tersebut," kata Janson.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...