Alasan Lo Kheng Hong Lepas MBSS: Ambil Untung dan Kinerja Kurang Baik

Image title
27 Agustus 2021, 12:20
Lo Kheng Hong, Saham, MBSS
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020).

Berbaliknya kondisi tersebut salah satunya karena pendapatan perusahaan mencapai US$ 33,38 juta sepanjang semester I-2021. Pendapatan tersebut mengalami kenaikan hingga 15,01% dibandingkan periode enam bulan pertama 2020 senilai US$ 29,02 juta.

Pendapatan perusahaan berasal dari angkutan dengan jenis kapal tunda dan tongkang yang mencapai US$ 23,38 juta atau mengalami kenaikan 10,81% dari US$ 21,1 juta. Sementara, pendapatan yang berasal dari kapal angkut derek apung, mencapai US$ 9,99 juta atau tumbuh 26,19% dari US$ 7,92 juta.

Jika melihat secara tahun penuh, MBSS pada 2020 mengalami kerugian hingga US$ 14,98 juta atau Rp 217,34 miliar. Padahal pada 2019, MBSS mengantongi laba bersih mencapai US$ 1,47 juta atau mencapai sekitar Rp 21,34 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.500.

Kinerja MBSS tahun lalu memang berat, pasalnya pendapatan perusahaan hanya US$ 54,86 juta saja atau mengalami penurunan hingga 29,52% dibandingkan pendapatan pada 2019 yang mencapai US$ 77,84 juta.

Dalam laporan keuangan 2020, manajemen MBSS mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan resesi ekonomi global, nilai tukar rupiah yang terdepresiasi, serta melemahnya Indeks Batubara Indonesia-4 (ICI-4) mencapai US$ 22-44 per ton pada akhir Desember 2020.

"MBSS beroperasi dalam kondisi bisnis yang sangat sulit. Pemulihan pandemi yang lambat dapat mempengaruhi operasi dan pelanggan MBSS, yang akan berdampak pada meningkatkan risiko tidak tertagihnya piutang dari pelanggan," kata manajemen.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...