Miliki 75% Blok Kangean, Produksi Energi Mega Persada Bakal Naik 50%

Intan Nirmala Sari
31 Agustus 2021, 15:33
Energi Mega Persada, saham ENRG, Grup Bakrie, Pertambangan, Migas, kinerja perusahaan
Energi Mega Persada

Blok Malacca Strait PSC juga berhasil meningkatkan produksi harian minyak dari 3.900 bph tahun lalu menjadi 5.1022 bph. "Kenaikan ini didukung kepemilikan Blok Malacca kami yang meningkat dari 61% menjadi 100% di akhir tahun lalu," ujar Herwin.

Sementara itu, tahun ini emiten Grup Bakrie tersebut juga tengah menanti restu pemerintah untuk akuisis 49% Blok Sengkang, Sulawesi Selatan. Rencana akuisisi tersebut dilakukan EMP dan anak usahanya dengan menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk mengambilalih 100% kepemilikan PT Energi Maju Abadi selaku pemilik 49% participating interest (PI) Blok Sengkang.

Blok Sengkang saat ini memiliki produksi 40 juta kaki kubik gas per hari, dengan pembeli PT Energy Sengkang, PLN dan Pertamina Jargas. Adapun rencana aktifitas pengembangan yakni studi geologi, survei 2D seismik sepanjang 800 kilometer (km), survei 3D seismik seluas 100km persegi, dan pengeboran 13 sumur eksplorasi.

Jika sudah mendapat persetujuan dari pemerintah, Herwin mengestimasikan kontribusi Blok Sengkang berkisar 20 juta kaki kubik gas per hari atau sekitar 50% dari total produksi blok tersebut. Sedangkan untuk cadangan gas 2P Energi Mega Persada diperkirakan bertambah sekitar 100 miliar kaki kubik gas.

“Kami harapkan bisa mendapat persetujuan dari pemerintah secepatnya,” kata Herwin.

Untuk 2021, Energi Mega Persada menganggarkan US$ 75 juta belanja modal atau capital expenditure (capex), lebih rendah dari estimasi awal tahun yakni US$ 100 juta. Direktur Keuangan ENRG Edoardus Ardianto mengatakan, sepanjang periode Januari-Juni 2021 capex yang berhasil diserap mencapai 50% dari total dana yang disiapkan.

“Penyesuaian capex dilakukan seiring kondisi pandemi yang melanda Indonesia dan dunia, membuat beberapa pekerjaan harus tertunda,” kata Edo dalam paparan kinerja perusahaan secara virtual, Senin (30/8).

Adapun pemanfaatan capex akan difokuskan pada sejumlah pekerjaan seperti pemboran dan survei seismik di beberapa aset blok migas perusahaan. Di antaranya, pemboran sepuluh sumur pengembangan dan satu sumur eksplorasi di Blok Malacca Strait. Selanjutnya pemboran tiga sumur pengembangan dilakukan di Blok Bentu, serta satu pemboran sumur eksplorasi di Blok Buzi di Mozambik, Afrika.

Sedangkan untuk kegiatan seismik meliputi seismik 3D di Blok Bentu dengan luas 551 kilometer persegi, seismik 3D seluas 165 kilometer persegi di Blok Malacca Strait dan seismik 3D seluas 127 kilometer persegi di Blok Gebang.

Melansir RTI, pada perdagangan Selasa (31/8) saham ENRG cenderung moderat di level Rp 110 per saham. Sedangkan pada penutupan perdagangan kemarin, harga sahamnya ditutup naik 0,92%. Sepanjang 2021, saham ENRG terkoreksi sebanyak 14,73%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...