Punya Lahan 500 Hektare, BSD Agresif Ekspansi di Sekitar Ibu Kota Baru

Image title
7 September 2021, 14:05
BSD, Properti
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Foto udara proyek pembangunan sebuah komplek perumahan di kawasan BSD City Tangerang, Banten, Selasa (31/12/2019). Manajer Research and Consultancy Coldwell Banker Commercial Angra Angreni memprediksi minat investor untuk membeli properti pada tahun 2020 akan mengalami perbaikan jika dibandingkan kondisi pada 2019 yang mengalami penurunan cukup signifikan, seiring dengan telah berakhirnya tahun politik dan pembangunan infrastruktur yang terus dipacu oleh pemerintah.

Menurut dia, pengembangan proyek di sekitar ibu kota baru menjadi salah satu peluang karena BSD sudah memiliki keunggulan. "Kami bukan pemain baru, kami sudah tau lokasinya, sudah tahu pangsa pasarnya yang ada di Balikpapan terutama, dan brand kami sudah diketahui oleh masyarakat Balikpapan," ujar Hermawan.

BSD membukukan laba bersih mencapai Rp 680 miliar sepanjang semester I-2021. Posisi laba bersih tersebut mampu membalik kondisi rugi bersih Rp 192,68 miliar pada periode sama tahun lalu yang dialami oleh perusahaan properti milik Grup Sinarmas.

Salah satu faktor yang membuat BSD mampu membalikan kondisi ruginya adalah pendapatan usahanya yang mencapai Rp 3,25 triliun dalam enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan tersebut tumbuh hingga 39,24% dibandingkan semester I-2020 Rp 2,33 triliun.

Pendapatan tersebut bisa meningkat signifikan karena penjualan atas tanah dan bangunan mencapai Rp 2,57 triliun, yang merupakan penyokong utama pendapatan usaha. Nilainya, mampu tumbuh 47,22% dibanding Rp 1,74 triliun pada periode sama tahun lalu.

Sementara itu, pendapatan perusahaan dari bisnis sewa mengalami penurunan 12,47% menjadi Rp 365,32 miliar dari sebelumnya Rp 417,36 miliar. Pendapatan lain yang anjlok dari bisnis hotel yang turun 61,22% menjadi Rp 4,66 miliar dari Rp 12,01 miliar.

BSD mencatatkan total aset senilai Rp 59,06 triliun per Juni 2021. Terdiri dari aset lancar Rp 26,99 triliun dan sisanya Rp 32,07 triliun merupakan aset tidak lancar. Liabilitas mencapai Rp 24,01 triliun, terdiri dari jangka pendek Rp 8,95 triliun dan jangka panjang Rp 15,06 triliun.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...