Kurang Biaya, Waskita Tetap Kebut Tol Kapal Betung Rampung Tahun 2023
PT Waskita Karya melalui PT Waskita Sriwijaya Toll berkomitmen memerampungkan ruas jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung). Perusahaan tersebut akan menggunakan kas, pinjaman bank, hingga penyertaan modal negara (PMN) untuk membiayai proyek tol senilai Rp 22 triliun tersebut.
Sesuai keputusan DPR, Waskita Karya akan mendapat PMN senilai Rp 7,9 triliun pada 2021 dan Rp 3 triliun pada tahun depan.
Perusahaan plat merah tersebut akan mengalokasikan Rp 5 triliun untuk merampungkan ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).
Direktur Utama PT Waskita Sriwijaya Toll, Herwidiakto, menjelaskan bahwa PMN ini terbagi dalam dua tahap, yakni tahap I di tahun 2021 sebesar Rp 3 triliun.
Kemudian di tahap kedua sebesar Rp 2 triliun pada 2022 mendatang.
"Dana tersebut akan digunakan untuk merampungkan proyek tol Kapal Betung ini, karena investasi secara total memang sangat besar yakni mencapai Rp 22 triliun," kata Herwidiakto saat ditemui di kantornya, kawasan Jejawi, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (3/11).
Saat ini progres pembangunan tol telah menggunakan dana internal melalui equity induk usaha WSKT sebesar Rp 14,2 triliun.
Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa pihaknya masih membutuhkan dukungan pembiayaan dari partner strategis, untuk memenuhi kekurangan pembiayaan.
Meski demikian, ia mengaku optimistis bahwa kekurangan pendanaan ini akan segera terpenuhi lantaran pemerintah sudah berkomitmen untuk memberikan PMN dalam proyek tersebut.
"Bank besar seperti Bank Mandiri yang sudah kita ajak diskusi, kami harap ini deal, karena relatif tidak besar kekurangan dananya. Lalu nanti juga ada sindikasi dengan bank daerah," ujarnya.
Sebagai informasi, Waskita Karya memperoleh pinjaman sindikasi sebesar Rp 8,07 triliun dari tiga bank milik negara.
Pinjaman sindikasi berupa revolving facilities tersebut terdiri dari, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rp 3,69 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rp 3 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp 1,38 triliun.
Waskita juga bakal menerbitkan obligasi dengan harapan perolehan dana mencapai sekitar Rp 1 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan modal kerja pembangunan Tol di ruas Kayu Agung-Palembang-Betung tersebut.
Hingga kini, progres pembangunan tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) tahap II saat ini mencapai 22%. Sementara, untuk pembebasan lahannya mencapai 68%.
Persoalan pembebasan lahan di ruas ini menjadi salah satu kendala yang menghambat percepatan pembangunan.
Pembangunan Tol Kapal Betung ini ditargetkan akan rampung pada Agustus 2023.
"Mudah-mudahan PMN bisa segera terealsiasi dan kita bisa selesaikan pekerjaan tahap II sesuai target di 2023. Harapannya sih tahun 2022, tetapi di ruas ini ada 3 jembatan panjang, sehingga tidak mungkin dimajukan ke 2022," kata dia.
Sebagai informasi, Tol Kapal Betung merupakan bagian dari koridor utama (back bone) Tol Trans Sumatera yang pembangunannya dilaksanakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Waskita Sriwijaya Tol dengan total investasi sebesar Rp 22,16 triliun.
Pembangunan Tol Kapal Betung merupakan upaya untuk memenuhi target capaian pembangunan jalan tol secara nasional pada 2020-2024 sepanjang 2.724 kilometer.
Selain itu, juga untuk melengkapi struktur jaringan Koridor Utara Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.069 kilometer yang akan menghubungkan Pulau Sumatera dari Provinsi Lampung hingga Aceh.