Bukalapak Dapat Fasilitas Utang Rp 2 Triliun dari Bank DBS

Image title
16 November 2021, 06:53
Bukalapak
Bukalapak
Bukalapak

Bukalapak masih mencatatkan rugi bersih Rp 766,23 miliar sepanjang semester I 2021. Jumlahnya menyusut 25,33% dari jumlah kerugian pada periode sama pada tahun lalu yang mencapai Rp 1,02 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mengantongi pendapatan neto Rp 863,62 miliar dalam enam bulan pertama 2021. Pendapatan tersebut tumbuh hingga 34,67% dari raihan omzet neto pada semester I-2020 sebesar Rp 641,28 miliar.

"Pendapatan Bukalapak mayoritas masih berasal dari marketplace, yakni sebesar Rp 529,18 miliar. Jumlah itu tumbuh 4,42% dibanding periode sama tahun lalu Rp 506,77 miliar," ujar Manajemen Bukalapak dalam keterangan tertulis, Rabu (1/9).

Bukalapak mencatatkan total nilai pemrosesan atau processing value (TPV) semester I 2021 senilai Rp 56,7 triliun atau tumbuh 54% secara tahunan dari periode sama tahun lalu Rp 36,8 triliun. Pertumbuhan TPV ini didukung oleh kenaikan jumlah transaksi sebesar 15% dan kenaikan sebesar 34% pada nilai transaksi rata-rata atau average transaction value (ATV).

Sebanyak 75% TPV Bukalapak selama semester pertama ini berasal dari luar daerah tier 1 Indonesia. Manajemen Bukalapak menilai penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung-warung kecil ritel di luar tier 1, terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

TPV mitra pada semester I-2021 mampu meningkat 227% menjadi Rp 23,9 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 7,3 triliun. Kontribusi mitra terhadap TPV Bukalapak meningkat dari 22% per Juni 2020 menjadi 48% setahun setelahnya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...