Penyebab Laba Jasa Marga Susut 14% Meski Omzet Naik di Semester I
Begitu pun dengan realisasi EBITDA Margin mencapai 65,9% dengan beroperasinya sejumlah ruas tol baru dan upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan.
Begitu pun dengan realisasi EBITDA Margin mencapai 65,9% dengan beroperasinya sejumlah ruas tol baru dan upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan.
Dari sisi pengeluaran, emiten dengan kode saham JSMR ini juga mencatatkan beban pokok pendapatan Rp 3,91 triliun atau naik 2,71% dari periode sebelumnya Rp 3,81 triliun. Beban pokok berasal dari beban tol yang naik Rp 3,03 triliun serta beban konstruksi sebesar Rp 875,41 miliar.
Perseroan mencatatkan aset sebesar Rp 100,64 triliun atau turun 0,58% dari posisi akhir 2021 yang tercatat sebesar Rp 101,24 triliun. Selanjutnya, liabilitas tercatat Rp 74,93 triliun atau turun 1,06% dari Rp 75,74 triliun. Sedangkan ekuitas, perseroan tecatat senilai Rp 25,71 triliun atau naik 0,83% dari posisi Desember 2021 yang sebesar Rp 25,5 triliun.
Guna mengotimalkan portofolio bisnis, sepanjang tahun 2022, Jasa Marga melanjutkan program asset recycling sebagai bagian dari strategi korporasi untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan bisnis. Inisiatif asset recycling yang telah dilaksanakan di tahun 2022 ini adalah pembentukan subholding PT Jasamarga Transjawa Tol juga telah terlaksana melalui spin-off (pemisahan) 13 ruas Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 676 Km.
Jasa Marga juga terus melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berbasis Creating Shared Value (CSV) dengan menyalurkan bantuan pembayaran sewa tenant pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) dan bantuan sarana prasarana di Rest Area Km 88 B Jalan Tol Cipularang dan Rest Area Km 207 A Jalan Tol Palikanci.