Volume Produksi dan Penjualan Nikel Antam Turun di Q3, Ini Penyebabnya
Tak hanya itu, emiten pertambangan ini juga mencatat penurunan pada produksi bijih nikel per September 2022. Melansir laporan keuangannya, tercatat produksi bijih nikel sebesar 6,22 juta wet metric ton (wmt). Angka tersebut turun 25% dibandingkan volume produksi per September 2021 yakni sebesar 8,30 juta wmt.
Penjualan bijih nikel pada sembilan bulan 2022 ke pasar domestik juga turun mencapai 4,75 juta wmt unaudited, atau turun 17,5% dibandingkan penjualan per September 2021 sebesar 5,76 juta wmt.
Namun, pada kuartal ketiga 2022, produksi bijih nikel mencapai 1,82 juta wmt unaudited. Angka tersebut meningkat 23% dibandingkan produksi kuartal kedua ditahun yang sama sebesar 1,48 juta wmt.
“Capaian volume penjualan unaudited bijih nikel pada kuartal ketiga 2022 mencapai 1,71 juta wmt, tumbuh 142% dari penjualan kuartal kedua 2022 sebesar 708.000 wmt sejalan dengan pemulihan tingkat serapan bijih nikel domestik pelanggan pihak ketiga serta stabilisasi harga nikel global,” lanjut Dewa.