Adaro Energy Buyback Saham Rp 4 Triliun, Berikut Jadwalnya
Aksi korporasi ini menurutnya akan menggunakan dana dari kas internal karena saat ini perseroan memiliki permodalan dan arus kas yang baik. Di mana kas perseroan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional, belanja modal, serta pembelian kembali saham.
“Perseroan berharap dengan dilaksanakannya buyback akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental perseroan yang sebenarnya,” kata Mahardika.
Jika dana yang dialokasikan untuk buyback telah habis dan atau jumlah saham yang akan dibeli kembali telah terpenuhi, maka perseroan akan melakukan keterbukaan informasi terkait dengan penghentian pelaksanaan tersebut.
Terkait kinerja, emiten milik Garibaldi Tohir tersebut mencatat laba bersih sepanjang tahun 2022 sebesar US$ 2,83 miliar atau setara Rp 43 triliun. Capaian tersebut meroket hingga 175% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Capaian laba bersih tersebut berasal dari pendapatan perseroan yang meningkat 103% menjadi US$ 8,10 miliar atau sekitar Rp 123 triliun. Adapun pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 3,99 miliar.
Selain karena faktor cuaca, suplai dan peristiwa geopolitik yang menyebabkan harga bertahan pada level tinggi, lonjakan pendapatan Adaro Energy berasal dari kenaikan secara tahunan pada volume penjualan serta average selling price (ASP).