Saham Mitratel Dinilai Lebih Menarik Jelang Pemilu 2024, Ini Alasannya
Berdasarkan aset, anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom ini merupakan menara terbesar operator dengan 35.418 menara per Desember 2022, diikuti oleh TOWR dan TBIG dengan 29.794 dan 21.870 menara masing-masing.
Mitratel sebelumnya mengakuisisi beberapa menara dari PT Indosat Tbk (ISAT) dengan perjanjian jual dan sewa kembali. Sedangkan TBIG mengakuisisi sebagian kepemilikan masing-masing atas PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) dan PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur (GOLD), diikuti dengan akuisisi beberapa aset menara dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).
Untuk TOWR, perseroan mengakuisisi kepemilikan mayoritas PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Selain itu, TOWR sebelumnya juga mampu mengakuisisi beberapa menara dari PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan ISAT.
“Mengingat bahwa setiap menara dapat disewa oleh banyak penyewa, kami melihat bahwa strategi colocation dapat menjadi salah satunyasumber utama pertumbuhan pendapatan di masa depan,” kata Robertus.
Per data Desember 2022, Indonesia memiliki 127,8 pengguna seluler per 100 penduduk. Dengan lebih banyak dari populasi 275 juta orang per September 2022, Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia setelah India (1,42 miliar), Cina (1,41 miliar), dan AS (333 juta).
Oleh karena itu, potensi pasar yang sangat besar ini berhasil menarik beberapa pemain besar untuk berinvestasi di industri infrastruktur telekomunikasi. Sebagai catatan, MTEL didukung oleh grup Telkom, sedangkan TOWR berafiliasi dengan grup Djarum dan TBIG dengan Saratoga.