Jumlah Pemegang Saham CFIN Bertambah, GJTL Justru Berkurang
Kenaikan disinyalir seiring aksi pembagian dividen jumbo CFIN. Perseroan tercatat membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp 398,4 miliar atau Rp 100 per saham. Jumlah ini tak tanggung-tanggung bahkan setara 128% dari laba bersih. Jumlah dividen ini merupakan yang terbesar yang pernah diberikan perusahaan ke para pemegang saham.
Dari komposisi pemegang saham, PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) menggenggam 51,49% saham, BBH Luxembourg 8,23%, dan masyarakat 40,28%.
Sedangkan di GJTL justru mengalami penurunan sebanyak 602 pemegang saham dari 27.590 menjadi 26.988. Di mana Denham PTE Ltd menggenggam 49,5% saham, Compagnie Financiere 10%, Lo Kheng Hong 5,1%, Kisyuwono 0,0057%, Lei Huai Chin 0,0001%, dan masyarakat sekitar 35%.
Sementara itu pada posisi saat ini, investor kawakan tersebut tidak dalam posisi menjual saham-saham andalannya. “Lagi tidak menjual saham,” kata Lo Kheng Hong kepada Katadata.co.id, Jumat (7/7).
Sebagai informasi selain saham GJTL dan CFIN, Lo Kheng Hong tercatat memiliki portofolio saham lainnya. Sebagai contoh, PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), dan PT ABM Investama Tbk (ABMM).