Daya Beli Lemah, Sido Muncul Catat Penurunan Laba dan Penjualan di Q3
Saat ini, pelanggan mengarahkan prioritasnya ke kategori makanan dan transportasi sebagai daftar belanja utama mereka.
Meskipun penjualan mengalami pelemahan, perusahaan mampu mempertahankan pangsa pasar yang stabil. Pangsa pasar Tolak Angin tercatat meningkat 1,4% menjadi 73% untuk periode yang berakhir September, dibandingkan tahun lalu sebesar 71%.
Sementara itu, laba kotor perusahaan tetap stabil di angka 54% pada kuartal ketiga 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, biaya operasional sedikit lebih tinggi sebesar 2,4%, didorong oleh biaya iklan & promosi yang lebih tinggi.
Dengan demikian, laba operasional inti dibukukan turun 16%, tidak termasuk kerugian nilai tukar yang belum direalisasi dari bisnis ekspor ke Nigeria.
Di tengah tantangan yang ada, SIDO terus memperluas portofolio produknya seperti: Alang Sari Cool (produk RTD), Sido Muncul Vitamin C+D (produk VCD | RTD), dan Esemag (Herbal). Bisnis RTD saat ini berkontribusi sebesar 4% terhadap segmen F&B.
Selain itu, Esemag terus memperoleh pangsa pasar untuk kategori herbal digestion, dari 5% tahun lalu menjadi 6% pada bulan September, dan menempati posisi kelima dalam kategori tersebut.
Pada awal pekan ini, Senin (30/10), harga saham Sido Muncul mengalami penurunan 2,61% ke level Rp 560 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 16,80 triliun.