Agro Bahari Nusantara IPO di BEI, Lepas Saham 500 Juta Saham
PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG), perusahaan yang bergerak di bidang tambak dan budidaya ikan, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (31/10). Emiten ke-74 di BEI tersebut menetapkan harga Rp 100 per saham dengan jumlah saham yang dilepas sebanyak 500 juta saham.
Dari aksi korporasi ini, Agro Bahari Nusantara akan meraup dana segar maksimal Rp 50 miliar. Pada debut perdananya, saham UDNG menguat sebesar 10% ke level Rp 110 pada pukul 09.10 WIB. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 30,84 juta dengan nilai transaksinya Rp 3,38 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 2.546 kali. Adapun kapitalisasi pasar UDNG tercatat senilai Rp 192,50 miliar.
Bersamaan dengan penawaran saham perdana, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 400 juta waran seri I atau sebesar 32% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I dipasang dengan nilai nominal Rp 10 setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 sampai Rp 110. Total hasil pelaksanaan waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 44 miliar.
“Kami semakin yakin memantapkan diri untuk terus berekspansi dan mendorong produksi ke depannya," ujar Vincent Lukito, pendiri dan Direktur Utama Agro Bahari, pada Selasa (31/10).
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh perseroan untuk mendukung bisnisnya. Sekitar 88,89% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dengan membangun tambak udang baru. Rencananya tambang udang baru berlokasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tambak tersebut dimiliki oleh anak perusahaan perseroan dengan kepemilikan 99,99% yaitu PT Marina Bahari Sentosa atau MBS.
Berikut adalah rincian penggunaan dana yang akan digunakan oleh MBS, yaitu sebagai berikut:
- Sebanyak 81,81% akan digunakan untuk belanja modal guna memenuhi kebutuhan pembangunan tambak MBS.
- Sebanyak 18,19% akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian benur, pakan udang, mineral dan probiotik. Selain itu, perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk biaya operasional gaji, listrik, biaya umum operasional, serta untuk penggunaan tenaga ahli dalam penyusunan dokumen untuk legalitas.
- Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan termasuk pembelian benur, pakan udang, mineral, dan probiotik pada pihak ketiga. Kemudian, untuk biaya operasional gaji, listrik, dan biaya umum operasional perseroan.
Vincent mengatakan perusahaan berkomitmen untuk selalu memaksimalkan profitabilitas dan memberi manfaat kepada seluruh pemegang saham. Hingga April 2023, perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 3,88 miliar, melejit 220,66% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perseroan mencatat laba kotor sebesar Rp 2,02 miliar per 30 April 2023. Adapun pada periode sama tahun lalu, perseroan mengalami rugi kotor Rp 608,01 juta.
Sementara itu, laba bersih tahun berjalan UDNG sebesar Rp1,60 miliar per 30 April 2023. Pada periode sama tahun lalu, perseroan masih mengalami rugi bersih tahun berjalan Rp 965,95 juta.
Setelah IPO, mulai tahun buku 2023 dan seterusnya, Agro Bahari Nusantara akan membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham sebanyak 20% atas laba bersih tahun berjalan.