Laba Telkom Melesat hingga 18%, Sahamnya Justru Merosot Ada Apa?

Lona Olavia
25 Maret 2024, 11:32
Laba Telkom Melesat hingga 18%, Sahamnya Justru Merosot Ada Apa?
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Seorang pejalan kaki melintasi The Telkom Hub di Jakarta, Senin (27/3/2023).

Sementara kanal pendapatan lain Telkom yakni pendapatan SMS, Fixed and Cellular Voice turun 30,3% secara tahunan menjadi Rp 12,5 triliun. Sedangkan pendapatan dari jaringan dan layanan telekomunikasi lainnya naik 5,9% ke Rp 11,5 triliun pada tahun 2023, yang didorong oleh pendapatan sewa menara. 

Lebih lanjut pada segmen Mobile dan Consumer, Telkomsel selaku anak usaha Telkom mencatatkan kinerja positif mencapai Rp 102,4 triliun. Pencapaian tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan Digital Business hingga 7,6% yoy menjadi Rp 78,5 triliun dengan kontribusi dari total pendapatan sebesar 88,0% dari tahun sebelumnya 81,9%. Telkomsel terus fokus pada peningkatan market share dengan jumlah pelanggan mobile mencapai 159,3 juta dan pelanggan IndiHome residensial (B2C) 8,7 juta pada akhir 2023.

Implementasi Fixed Mobile Covergence yang ditandai dengan penggabungan usaha IndiHome ke Telkomsel juga mulai menunjukkan sinyal positif.

Pada segmen Enterprise, perseroan membukukan pendapatan Rp 18,2 triliun yang dikontribusi dari solusi B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity. Selanjutnya, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp 16,9 triliun atau tumbuh 9,6% dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.

Pada bisnis data center, TelkomGroup memiliki dan mengelola 32 data center yang tersebar di empat negara (Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste) dengan rata-rata utilisasi hingga 70%. Mayoritas data center tersebut memiliki klasifikasi  tier 3 dan 4 dengan total kapasitas hingga 42 MW. Sepanjang 2023, bisnis data center dan cloud perseroan membukukan pendapatan Rp 1,9 triliun atau tumbuh 14,8% yoy.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel menutup tahun 2023 dengan kinerja cemerlang dan pertumbuhan double digit pada pendapatan, EBITDA, dan laba bersih. Mitratel mencatat pendapatan Rp 8,6 triliun atau tumbuh 11,2% didorong oleh pendapatan sewa menara. Mitratel merupakan tower provider terbesar di Asia Tenggara dari sisi kepemilikan tower yang memiliki 38.014 tower dengan tenancy ratio yang meningkat cukup baik dari 1,47 kali di 2022 menjadi 1,51 kali pada akhir 2023.

Adapun total beban Telkom turun sepanjang tahun 2023 menjadi Rp 104,8 triliun, turun 2,7% dari akhir 2022 lalu. Telkom tercatat memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 29 triliun, turun dari akhir 2022. 

Di sisi lain jumlah aset Telkom naik menjadi Rp 287,04 triliun di akhir 2023, dari Rp 275,19 triliun di akhir 2022. Jumlah liabilitas juga tercatat naik menjadi Rp 130,4 triliun pada 2023, dari Rp 125,9 triliun pada 2022. Begitupun dengan ekuitas TLKM yang naik menjadi Rp 156,5 triliun di akhir 2023, dari Rp 149,2 triliun di akhir tahun sebelumnya.

Sepanjang 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan mencapai Rp 33 triliun atau 22,1% dari total pendapatan. Belanja modal ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

“Telkom terus berupaya untuk melanjutkan langkah transformasi sekaligus berinvestasi memperkuat lini usaha digital connectivity, digital platform, dan digital services. Telkom juga memiliki sumber daya yang memadai untuk membantu masyarakat Indonesia meningkatkan literasi dan keterampilan digital sebagai salah satu modal utama bagi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju,” ungkap Ririek.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...